zmedia

12 Alasan Mengapa Sakit saat Buang Air Kecil — Ketahui Penyebabnya!

BeritaQ.com Sakit saat kencing, yang juga dikenal sebagai disuria, merupakan situasi yang menyusahkan dan dapat menginterupsi rutinitas harian seseorang.

Sakit ketika kencing dapat terjadi pada siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin atau usia.

Disuria dapat dipicu oleh infeksi saluran kencing (ISK) ataupun penyakit menular seksual (PMS).

Sakit saat buang air kecil dapat pula menjadi indikasi untuk beragam masalah kesehatan dan sebagian diantaranya mungkin membutuhkan penanganan medis spesifik.

Apa yang dimaksud dengan disuria dan apa saja faktor pemicunya?

Apa itu disuria?

Dilansir dari Cleveland Clinic (12/8/2020), disuria adalah perasaan nyeri atau tidaknyaman yang dialami ketika seseorang sedang buang air kecil atau kencing.

Perasaan sakit yang dirasakan hampir sama dengan perasaan terkena panas api. Disuria tidak berhubungan dengan frekuensi buang air kecil, walaupun keduanya sering kali muncul bersamaan.

Disurea pun bukan merupakan diagnosa, tetapi lebih kepada indikator atau ciri dari suatu gangguan kesehatan tertentu.

Perempuan lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih yang sering kali berkaitan dengan rasa nyeri saat buang air kecil.

Selain itu, wanita hamil, penderita diabetes, penderita penyakit kandung kemih juga lebih berisiko mengalami nyeri saat buang air kecil.

12 Sebab Sakit Saat Buang Air Kecil

Sakit ketika kencing umumnya bisa sembuh tanpa bantuan, tetapi ada beberapa kasus yang memerlukan perawatan segera oleh dokter.

Dilansir dari Health (3/10/2024), berikut 12 penyebab nyeri saat buang air kecil:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Siapa pun dapat terkena ISK, tetapi infeksi ini paling umum terjadi pada wanita.

Infeksi berlangsung saat bakteri memasuki uretra atau jalur di mana urin dikeluarkan dari dalam tubuh.

Bakteri kemudian dapat menginfeksi bagian lain dari saluran kemih, termasuk kandung kemih, ginjal, atau ureter.

Peningkatan jumlah bakteri bisa menjadikan urin lebih asam dan mengakibatkan rasa panas ketika kencing. Infeksi saluran kemih pun dapat memunculkan tanda-tanda lainnya seperti:

  • Merasa lelah atau gemetar
  • Demam
  • Urine Anda memiliki bau yang tidak sedap, warna keruh, atau berwarna merah
  • Nyeri pada area punggung atau sisi tubuh
  • Tekanan pada area perut bagian bawah
  • Keinginan yang kuat untuk pergi ke kamar mandi dengan frekuensi lebih tinggi

Antibiotika adalah penanganan utama untuk infeksi saluran kemih. Untuk gejala yang tidak terlalu berat, Anda bisa mencoba meminum banyak cairan serta menggunakan obat pereda rasa sakit sesuai anjurannya dokter.

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Klamidia, herpes genital, gonore, serta trikoimoniasi (trikomoniasis) semua bisa mengakibatkan rasa sakit ketika kencing. Gejala tambahan yang mungkin dialami meliputi:

  • Sakit perut
  • Bau kewanitaan yang tak biasa atau pengeluaran cairan dari organ intim wanita maupun alat vital pria bisa menjadi tanda adanya masalah.
  • Pendarahan anus, gatal, atau nyeri
  • Luka melepuh atau luka yang terdapat di dalam atau mengelilingi rongga mulut
  • Demam
  • Sering buang air kecil
  • Luka atau kutil kelamin
  • Iritasi atau pembengkakan di area sekitar genital

Pemeriksaan IMS di tempat tinggal atau di klinik bisa mendukung dalam menentukan sumber dari gejala-gejalamnya. Pengobatan akan tergantung pada jenis infeksinya. Petugas kesehatan dapat memberikan arahan kepada Anda tentang opsi yang sesuai, baik itu menggunakan antibiotik ataupun antiviral.

3. Vaginosis bakterial (BV)

Infeksi tersebut seringkali dialami oleh perempuan berusia 15 hingga 44 tahun, khususnya mereka yang memiliki aktivitas seksual dengan beberapa partner.

Infeksi tersebut berhubungan dengan ketidakseimbangan di antara bakteria positif dan negatif yang biasanya terdapat pada area vaginal.

Kencing dapat menimbulkan rasa nyeri, area vulva serta vagina mungkin terasa gatal, dan sekresi yang keluar kemungkinan besar berupa cairan tipis dengan warna putih atau abu-abu. Sebagian penderitanya juga mengalami Bau vagina yang cukup intens.

4. Sindrom Sakit Kandung Kemih (Peradangan pada Bladder)

Sistitis bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri, walaupun tidak selalu demikian. Berbagai iritasi pun mampu mempengaruhi dinding dari kandung kemih.

Ini bisa mengakibatkan peradangan, yang pada gilirannya akan menimbulkan rasa sakit ketika kencing. Sistitis dapat dirawat dengan obat antibiotik.

Peradangan pada kandung kemih bisa bertahan cukup lama dan susah untuk disembuhkan. Keadaan tersebut dinamakan sistitis interstitial (IC) atau dalam istilah lain adalah sindrom rasa sakit pada kandung kemih.

5. Dermatitis kontak iritasi

Dermatitis kontak iritan membuat kulit mengalami peradangan, memerah, atau terasa sakit ketika berhubungan dengan bahan seperti pembersih lantai, softener, ataupun sabun.

Kulit Anda mungkin menunjukkan adanya ruam di sekitar daerah kelamin. Gejala tersebut bisa membuat sensasi terbakar atau sakit ketika kencing serta disertai rasa gatal.

6. Infeksi ginjal

Apabila mengalami rasa sakit ketika kencing dan bercampur dengan darah bersamaan dengan rasa sakit di bagian punggung, infeksi saluran kemih mungkin sudah menyebar ke ginjal.

Infeksi ginjal yang disebut juga sebagai pielonefritis, muncul ketika ISK menyebar hingga ke salah satu atau keduanya organ penyaring tersebut. Tanda-tanda tambahan dari infeksi ginjal mencakup adanya demam, merinding, serta rasa sakit di bagian perut.

7. Batu ginjal atau kandungan kemih

Penyakit batu ginjal terjadi akibat mineral pada urin yang melekat dan berubah menjadi kristal di ginjal atau kandung kemih.

Walaupun tidak menyebabkan gejala yang mencolok dan tak terlihat saat berkemih, aliran urin bisa tertahan dan menjadi sakit akibat batu ginjal yang merusak dinding kandung kemih.

8. Efek obat-obatan

Beberapa jenis obat, termasuk yang dipakai untuk menangani kanker kandung kemih, bisa memicu rasa sakit pada saat buang air kecil.

Obat-obatan tersebut bisa mengakibatkan iritasi serta peradangan pada lapisan dalam kandung kemih.

9. Kista ovarium

Kista ovarium merupakan sebuah kantong penuh dengan fluida yang berkembang di dalam maupun di luar ovarium biasanya bersifat benign (tidak ganas).

Kista ini mempengaruhi kebanyakan individu dengan ovulasi saat periode subur dan cenderung menghilang tanpa perlu penanganan medis.

Biasanya kista baru menyebabkan gejala setelah tumbuh besar, berdarah, robek, atau terputus aliran darinya.

Bisa jadi Anda merasakan sakit di area perut bagian bawah, yang bisa membuat rasa tidaknyaman saat buang air kecil. Gejalanya juga mencakup perut kembung, terasa tertekan, serta membengkak.

10. Infeksi prostat

Prostat merupakan suatu kelenjar yang berada di bagian bawah kandung kemih pada laki-laki dan bertugas untuk memproduksi cairan yang menjadi bagian dari sperma. Peradangan pada prostat, dikenal sebagai prostatitis, bisa disebabkan oleh infeksi bakteria.

Rasa sakit ketika buang air kecil dapat menandakan adanya infeksi pada prostat. Beberapa tanda-tanda tambahan yang kemungkinan terjadi meliputi:

  • Sakit badan
  • Demam atau menggigil
  • Urine Anda memiliki bau yang tidak sedap atau mengandung darah
  • Kebocoran urine
  • Nokturia atau sering buang air kecil pada waktu malam horasinya
  • Tidak dapat berkemih, kondisi ini termasuk kegawatdaruratan medis.
  • Sakit di area perut, anus, penis, atau skrotum
  • Keinginan yang kuat untuk pergi ke kamar mandi dengan frekuensi lebih tinggi
  • Mengalami kesulitan dalam mengontrol atau memulai aliran urin

11. Vagina robek

Sakit saat berkemih bisa terjadi akibat iritasi selama penetrasi seksual. Kemungkinan mengalami sobek di area vaginal, yang menyebabkan rasa sakit ketika buang air kecil, meningkat setelah Anda memasuki fase menopausa.

Ini terjadi akibat perubahan hormonal yang bisa menyusutkan lapisan vagina.

12. Kanker kandung kemih

Kanker kandung kemih dimulai dari sel-sel yang membentuk lapisan dalam kandang kemih.

Gejala-gejalanya mencakup rasa sakit saat kencing atau frekuensinya meningkat, urin berisi darah, serta nyeri di bagian bawah punggung.

Kanker kandung kemih bisa diatasi melalui kemoterapi, terapi radiasi, serta operasi.

Berikut adalah 12 alasan yang bisa menyebabkan rasa sakit ketika kencing. Sama seperti pria, wanita juga berpotensi merasakan sakit pada saat buang air kecil.

Post a Comment for "12 Alasan Mengapa Sakit saat Buang Air Kecil — Ketahui Penyebabnya!"