Badak termasuk dalam kelompok mamalia terbesar. Binatang pemakan tumbuhan ini dikenal karena adanya tanduk pada ujung hidungnya. Saat ini, masih ada lima jenis badak yang bertahan. Mereka adalah badak putih ( Ceratotherium simum ), badak hitam ( Diceros bicornis ), badak india ( Rhinoceros unicornis ), badak jawa ( Rhinoceros sondaicus ), serta badak Sumatra ( Dicerorhinus sumatrensis ).
Dari lima jenis badak itu, terdapat dua spesies yang hidup di Indonesia yaitu badak jawa dan badak sumatera, keduanya merupakan hewan yang dilindungi. Bagaimana cara membedakan kedua tipe badak langka ini?
1. Badak Jawa mempunyai nama ilmiah yang tidak sama dengan badak Sumatera.

Badak Jawa serta Badak Sumatra tergolong sebagai family Rhinocerotidae . Ke dua spesies rhino tersebut mempunyai nama ilmiah yang tidak sama. Berdasarkan laporan International Rhino Foundation , nama ilminya badak jawa adalah Rhinoceros sondaicus Rhinoceros sondaicus . Dalam bahasa Yunani, rhino yang berarti hidung dan ceros yang berarti cula serta sondaicus yang merujuk pada istilah Sunda.
Pada saat yang sama, badak Sumatera mempunyai nama ilmiah Dicerorhinus sumatrensis . Dicerorhinus dalam bahasa Yunani, di yang berarti dua, ceros yang berarti cula dan rhinos yang berarti hidung. Sedangkan sumatrensis yang berarti Sumatera.
Akan tetapi, sesuai dengan penelitian terkini, para ahli mengusulkan sebuah nama ilmiah baru bagi badak Jawa. Sebagaimana dilaporkan Science Daily , studi ini dipimpin oleh ahli zoologi Francesco Nardelli dan ahli paleontologi Kurt Heißig yang dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys . Berdasarkan studi tersebut, para peneliti mengusulkan nama ilmiah yang lebih akurat untuk badak jawa yakni Eurhinoceros sondaicus .
Penelitian ini menyoroti perbedaan utama pada struktur tubuh dan ekologi jika dibandingkan dengan badak india ( Rhinoceros unicornis ). Dengan mengakuinya sebagai genus terpisah, tidak hanya meningkatkan pemahaman ilmiah tetapi juga memiliki implikasi penting bagi upaya konservasi badak jawa.
2. Kedaerahan penyebaran badak Jawa berbeda dengan kedaerahannya badak Sumatera

Menurut Daftar Merah IUCN, baik badak Jawa maupun badak Sumatra memiliki status yang serupa sebagai hewan terancam punah. Critically Endangered (CR). Kedua spesies badak tersebut terancam punah. Adapun hal-hal yang menjadi ancaman besar bagi populasi badak, seperti kerusakan habitat alami dan perburuan liar untuk mengambil cula.
Saat ini, badak jawa hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Sedangkan populasi badak sumatera di Indonesia tersebar di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan Taman Nasional Way Kambas serta sedikit populasi yang ditemukan di Kalimantan.
3. Badak Jawa memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada badak Sumatera.

Badak Jawa berukuran lebih besar dari badak Sumatra menurut laporan. International Rhino Foundation Berat badak Jawa bisa mencapai antara 900 sampai 2.300 kilogram. Spesies ini mempunyai ketinggian dari tanah ke bahunya sekitar 1,5-1,7 meter dengan panjang tubuhnya berkisar antara 2-4 meter.
Berbeda dengan badak Sumatra yang termasuk sebagai jenis badak terkecil, badak ini mempunyai bobot sekitar 600-950 kilogram. Tingginya mencapai 1-1,5 meter sampai ke bahunya dan panjang tubuhnya berkisar antara 2-3 meter.
4. Badak jawa memiliki satu cula, sedangkan badak sumatera memiliki dua cula

Salah satu ciri-ciri badak yang paling menonjol adalah cula. Dilansir Save the Rhino , cula badak terbuat dari keratin, zat yang sama membentuk kuku dan rambut. Selain itu, cula badak juga bisa tumbuh kembali. Nah, badak jawa dan badak sumatera memiliki perbedaan jumlah cula.
Dikutip dari laman Yayasan Badak Indonesia, badak jawa memiliki satu cula dengan ukuran panjang rata-rata 20-25 cm, dan bisa mencapai 30,5 cm. Cula tumbuh pada badak jantan. Namun, terkadang dijumpai adanya cula pada badak betina dewasa meskipun hanya sebesar kepalan tangan.
Sebaliknya, badak Sumatra mempunyai dua tanduk. Panjang tanduk di depan (anterius) berada dalam rentang 25-80 sentimeter, sementara itu tanduk yang ada di bagian belakang (posterius) cukup pendek dengan panjang tak melebihi 10 centimeter.
5. Badak Sumatera mempunyai bulu yang tersebar di seluruh badannya.

Di luar ukuran fisik dan jumlah gadingnya, badak Sumatra punya fitur unik tersendiri. Hewan ini berwarna merah kecokelatan dengan bulu halus dan kasar menutupi mayoritas tubuhnya. Badak sumatera juga sering dikenal sebagai badak berbulu. Sementara itu,صند صند badak jawa Memiliki warna dasar abu-abu, dengan permukaan luar bergambar mozaik serta mempunyai kulit tebal yang membentuk kerutan-kerutan mirip lapisan plat besi.
Baik badak jawa maupun badak sumatera memiliki ciri khas yang bisa membedakannya satu sama lain. Berbagai ancaman yang ada mengakibatkan populasi badak jawa dan badak sumatera berkurang. Keberadaan badak di Indonesia pun harus terus dilindungi agar terhindar dari kepunahan.
Post a Comment for "5 Perbedaan Unik Antara Badak Jawa dan Badak Sumatera: Dua Spesies Langka yang Semakin Melayang"