zmedia

Gebrakan Baru Pramono di Bank DKI: Ganti Direktur IT, Siap Ubah Nama dan Go Public

JAKARTA, BeritaQ.com Gubernur Jakarta PramONO Anung telah menerapkan pendekatan yang kuat untuk melakukan perubahan di Bank DKI.

Selama beberapa pekan belakangan ini, berbagai keputusan signifikan telah ditetapkan, seperti pemberhentian Direktur Teknologi Informasi, skema penggantian nama institusi perbankan, serta percepatan langkah-langkah untuk pelaksanaan penawaran umum perdana saham. initial public offering (IPO).

Copot direktur IT akibat gangguan layanan

Langkah awal yang diambil oleh Pramono dan menarik perhatian masyarakat umum ialah pemberhentian Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, yaitu Amirul Wicaksono.

Putusan tersebut diambil sesudah mengalami masalah layanan perbankan daring secara berkelanjutan, mencakup ketika malam takbiran tanggal 30 Maret 2025, sehingga para nasabah gagal melakukan transaksi keuangan.

Amirul dinilai lalai dalam pengelolaan sistem teknologi informasi bank daerah tersebut.

"Kedua, tindakan telah diambil terhadap Direktur IT karena ini bukan pertama kalinya. Sudah menjadi kasus yang ketiga. Mulai kemarin, dia dilepaskan dari tanggung jawabnya dan posisinya pun diserahkan kepada Direktorat Utama," jelas Pramono saat bertemu dengan media di gedung DPRD Jakarta pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

Pramono menggarisbawahi bahwa pengecualian dalam pelayanan perbankan digital telah berlangsung sebanyak tiga kali dan mempunyai pola yang serupa.

Dia menyampaikan bahwa tak terdapat pegawai pemerintah di Dinas Provinsi Jakarta yang berada di luar hukum dan bersedia untuk bertindak keras melawan siapun juga yang mencoba mencegah pemecahan masalah tersebut.

"Peristiwa ini cukup mirip. Di mana Teknologi Informasi tidak diterapkan atau dirawat dengan benar. Hal tersebut nampak dari adanya kebocoran informasi. Bahkan jumlah orang dalam direktorat Bank DKI yang mengetahui hal ini," jelas Pramono.

Berdasar hal tersebut, Pramono mengharapkan agar Bank DKI mendokumentasikan insiden ini kepada Bareskrim Polri.

"Sebab hal ini telah terjadi sebanyak tiga kali, akhirnya saya membuat keputusan. Pertama-tama, semua laporan disampaikan kepada Bareskrim," jelas Pramono.

Rencana rebranding

Di samping reformasi manajerial, Pramono juga membahas ide untuk merubah nama Bank DKI.

Menurut Pramono, nama bank berplat merah tersebut terlalu erat kaitannya dengan daerah Jakarta, sehingga dianggap kurang lentih untuk perluasan secara nasional.

"Sebab suatu saat Jakarta tak akan lagi jadi ibu kota, pastinya kita enggak bisa menggunakan singkatan DKI," ungkap Pramono.

Pergantian nama dijalankan agar identitas lembaga mencerminkan posisi terkini Jakarta yang bukan lagi sebagai pusat pemerintahan nasional.

Oleh karena itu, Pramono berpendapat bahwa sebutan "DKI" telah menjadi kurang sesuai dengan era terkini Jakarta.

Walau belum menyebutkan nama penggantinya, orang yang pernah menjadi Sekretaris Kabinet itu menegaskan bahwa prosedur tersebut telah dimulai. branding sedang dibahas di internal.

Dalam waktu menengah ini, kami akan secepatnya mengambil keputusan. rebranding "Apakah Bank DKL berubah menjadi Bank Jakarta, atau mungkin Bank Betawi, atau bahkan bank global—kami tengah mempertimbangkan hal ini dan siap untuk mengambil keputusan," ungkap Pramono ketika bertemu dengan media di Balai Kota Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Sasaran IPO dalam waktu enam bulan

Salah satu langkah paling berani yang diambil Prammono adalah merencanakan untuk mendaftarkan Bank DKI ke bursa efek dengan cara Initial Public Offering (IPO).

Pramono mengharapkan bahwa tahapan tersebut bisa diselesaikan paling lama dalam jangka waktu enam bulan.

"Seandainya memungkinkan, Bank DKI sebaiknya melakukan IPO. Tak mungkin menyelesaikannya dalam waktu satu setengah tahun. Paling lama hanya enam bulan," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan rebranding diharapkan dapat menopang rencana IPO Bank DKI supaya di masa depan bank tersebut dapat tumbuh dengan pesat.

Harapannya langkah ini akan memperluas akses ke sumber daya finansial dan meningkatkan kesetaraan dalam hal penilaian performa bisnis.

“Dengan rebranding "Mudah-mudahan jika persiapannya untuk IPO berjalan dengan baik, maka Bank Jakarta ini, yaitu Bank DKI tersebut, diharapkan akan menjadi bank yang semakin maju," jelas Pramono.

Post a Comment for "Gebrakan Baru Pramono di Bank DKI: Ganti Direktur IT, Siap Ubah Nama dan Go Public"