zmedia

Kisah Suratno: Korban Keracunan Massal di Klaten - Mengalami Mual, Tulang Ngilu, dan Frekuensi Buang Air Besar Berlebih

BeritaQ.com Penduduk dari Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terkena dampak keracunan masif pada hari Senin, tanggal 14 April 2025.

Satu dari mereka yang terkena dampak adalah ketua desa di Kecamatan Karangturi yang bernama Suratno.

Ia menjalani rawat inap di RS Cakra Husada, Klaten, sejak Minggu (13/4/2025) sore.

Suratno mengaku, dirinya sempat menyantap hidangan nasi kotak ketika mengikuti pentas wayang kulit yang digelar oleh salah satu tetangganya pada Sabtu, 12 April 2025.

"Awalnya saya diajak istri saya melihat wayang, terus datang dan duduk di kursi tamu."

"Dikasih makanan nasi kotak, ada lauk acar dan kerupuk. Saya makan, tapi istri saya nggak makan," ujar Suratno, dilansir Tribun Solo , Selasa (15/4/2025).

Pada Minggu pagi, Suratno menyebut, dirinya belum merasakan gejala apa pun, meski sebagian tetangga, termasuk kerabatnya mulai mengeluh mual dan muntah-muntah.

"Paginya saya sempat makan soto dan sempat jadi MC pernikahan. Tapi waktu baru pegang mic itu sempat lihat kakak saya (juga nonton wayang) mual dan muntah," tuturnya.

Gejala mirip baru dirasakan oleh Suratno pada hari Minggu sore, dia bahkan hingga pingsan dan seluruh tubuhnya merasa kesemutan.

"Sesudah peristiwa tersebut, aku kembali ke rumah dan kemudian mulai mengalami tanda-tanda serupa. Aku pusing, merasa ingin muntah, dan tidak ada nafsu untuk makan. Semua tulangku seperti berdenyut sakit," jelasnya.

Dia kemudian memutuskan untuk menyembuhkan diri sendiri dengan berkunjung ke dokter terdekat di rumahnya.

Ketika puskesmas dibangun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, dia berusaha untuk mengecek ulang keadaannya.

"Pada hari Minggu, saya pergi ke rumah sakit dan merasa sedikit lebih tidak baik. Saya tetap melakukan beberapa aktivitas di siang hari, dan dengan mengejutkan melihat banyak ambulance pada hari Minggu tersebut," jelasnya.

Di saat tersebut, Suratno mendapat berita bahwa tidak hanya penduduk desa saja yang terkena racun.

Para performer seperti dalang, sinden, dan pemain gamelan, ternyata juga menjadi korban.

"Banyak kok korbannya. Dalang, pemain gamelan, sampai sinden juga jadi korban," ucapnya.

Di hari Minggu sore, kondisi kesehatan Suratno memburuk lagi hingga harus pergi ke toilet berulang kali untuk BAB.

Keluarga Suratno yang cemas dan tidak mau mengambil kesempatan, segera membawa dia ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

Sesudah mengetahui adanya kasus keracunan massal, saya pun mendapatkan pemeriksaan dari puskesmas. Saya diberikan obat tetapi gejalanya kembali ketika berada di rumah hingga akhirnya mengakibatkkan BAB sebanyak lima kali.

"Saya kemudian memanggil ambulans agar dia bisa diantar ke Rumah Sakit Cakra. Itu terjadi seperti yang Anda lihat sekarang," jelasnya.

Keadaan Suratno telah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Cakra Husada.

Berdasarkan informasi terbaru pada hari Selasa sampai pukul 14.00 WIB, sebanyak 129 orang melapor telah mengalami tanda-tanda keracunan setelah menikmati makanan di acara hajatan wayang kulit tersebut.

Dari total itu, 48 individu dirawat secara intensif di rumah sakit, sementara 81 yang lain hanya perlu pengobatan luar atau rawat jalan, dan sayangnya satu jiwa tidak dapat diselamatkan.

Beberapa bagian dari artikel ini sudah pernah ditampilkan di TribunSolo.com dengan judul yang sama. Keluhan Suratno, Korban Keracunan Massal di Klaten: BAB Berkali-kali Hingga Dirawat di RS 2 Hari .

(BeritaQ.com/Deni)(TribunSolo.com/Andreas Chris)

Post a Comment for "Kisah Suratno: Korban Keracunan Massal di Klaten - Mengalami Mual, Tulang Ngilu, dan Frekuensi Buang Air Besar Berlebih"