zmedia

Renungan Harian: "Tiga Puluh Keping Perak" - Rabu, 16 April 2025

Renungan Harian Katolik

Bruder Pio Hayon SVD

Rabu dalam Minggu Emas

Rabu, 16  April  2025.

Bacaan I: Ya. 50: 4-9a

Injil:  Mat. 26: 14-25

“Tiga puluh keping perak”

Kepada Saudara/i Yang Terhormat Dalam Kristus

Salam damai dan sejahtera bagi kita semua. Perdagangan manusia demi uang bukanlah hal yang baru-baru ini muncul; bahkan telah terjadi di zaman lampau. Yesus dihargai dengan 30 lembar perak kuno saat itu, jika dirupiahkan setara kurang lebih 45 juta rupiah. Hal tersebut mirip dengan nilai tukar seseorang sebagai awal dari perdagangan manusia hingga masa modern ini. Inilah realitas duniamu saya cintai.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pada pembelajaran hari ini, kita akan memikirkan ayat Alkitab Yesaya 50:4-9a dan Matius 26:14-25. Isu utama yang timbul berkaitan dengan pengecualian dan akibat dari keputusan yang dibuat oleh seseorang, serta cara kita menanggapi panggilan Allah di dalam kehidupan kita.

Pada pasal pertama yaitu Yesaya 50:4-9a, digambarkan seorang hamba Tuhan yang selalu siap mendengarkan serta menyampaikan kata-kata dengan kebijakan. Orang tersebut bukan saja rela merelakan kesulitan, namun juga mempunyai iman teguh bahwa Tuhan pasti akan melindungi dan memberikan bantuan padanya.

Pada situasi tersebut, kita menyaksikan komitmen hamba-hamba Tuhan yang tetap bertindak sesuai panggilannya walaupun harus menemui rintangan serta penentangan. Sementara itu, pada pembacaan Alkitab ayat Injil Matius 26:14-25, diceritakan bahwa Yudas Iskariot telah membela Yesus dengan menerima tiga puluh koin perak sebagai imbalan pengkhianatan terhadap-Nya.

Inilah saat yang sungguh penuh teater, di mana Yudas, seorang dari antara murid-murid terbaik Yesus, memutuskan untuk membetray-Nya hanya karena iming-iming uang. Yesus sadar akan tindakan pengkhianatannya itu dan kemudian menceritakannya pada para murid lainnya, mencerminkan betapa dahsyatnya hal tersebut.

Refleksi atas permenungan kita dalam bacaan-bacaan suci hari ini adalah: pertama: Pilihan dan Konsekuensi: Yudas membuat pilihan untuk mengkhianati Yesus demi keuntungan materi. Ini mengingatkan kita bahwa setiap pilihan yang kita buat memiliki konsekuensi.

Apakah kita sering kali terjebak dalam godaan duniawi yang dapat menjauhkan kita dari panggilan Tuhan? Kedua, Kesetiaan dalam Panggilan: Bacaan dari Yesaya menunjukkan sikap hamba Tuhan yang setia meskipun menghadapi kesulitan.

Kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita dapat tetap setia dalam panggilan kita, meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Apakah kita siap untuk mendengarkan dan mengikuti suara Tuhan dalam hidup kita? Ketiga, Kasih yang Mengampuni: Meskipun Yudas mengkhianati Yesus, kasih Yesus tetap ada. Ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons pengkhianatan atau kesalahan orang lain. Apakah kita mampu mengampuni dan mencintai seperti Yesus?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan bagi kami semua, pertama: meditasi hari ini mendorong kita untuk memikirkan kembali pilihan-pilihan yang telah kita ambil sepanjang kehidupan kita.

Kedua, kita disadarkan tentang betapa pentingnya kesetiaan terhadap Tuhan dan misi-Nya, serta cara memperlihatkan rasa cinta dan pengampunan kepada sesama, termasuk saat merasa ditinggalkan. Ketiga, marilah kita mendoakan supaya kita selalu mendapat kuatan untuk bertahan dalam kesetiannya dan menghidupi kehidupan yang merepresentasikan kasih Yesus. (*)

Ikuti Berita BeritaQ.comlainnya di GOOGLE NEWS

Post a Comment for "Renungan Harian: "Tiga Puluh Keping Perak" - Rabu, 16 April 2025"