zmedia

5 Temuan Ilmiah Lahir dari Kesalahan Eksperimen Unik di Indonesia

Bukan seluruh temuan sains berasal dari perencanaan matang ataupun percobaan lancar. Banyak sekali penemuan penting malah lahir dari kesalahan, kelalaian, atau situasi tidak terduga yang mengejutkan para peneliti itu sendiri. Baik di dalam lab maupun di meja dapur, hal-hal remeh dapat menjadi katalis bagi pemikiran brilian dan inspiratif.

Di dalam tulisan singkat ini, ada lima temuan ilmiah yang pada mulanya dilihat sebagai kekecewaan namun akhirnya merombak cara kita memandang dunia. Persiapkan dirimu untuk heran melihat betapa pewarna ungu, sandwich isi manis, hingga penerangan dapat memberikan dampak perubahan besar-besaran di beberapa sektor.

1. Mauveine (pewarna sintetis)

Mauveine, sejenis cat buatan pertama di planet ini, tercipta karena sebuah kegagalan percobaan yang dilakukan oleh William Henry Perkin pada tahun 1856. Ketika itu, Perkin sedang berusaha membuat senyawa quinine secara sintesis untuk menentramkan malaria, dengan memakai material dari creosote batubara. Namun sayangnya, usahanya tersebut tak berhasil dan malah membukukan hasil berupa pigmen bernoda hitam yang ngga sesuai denga apa yang dia inginkan.

Namun ketika dia membersihkan alat-alatnya, dia menyadari bahwa sisa-sisanya mengotori kain sutera dengan nuansa ungu cerah yang mempesona.Warna itu bukan saja indah, tapi juga tahan lama serta dapat dibuat dalam skala besar. Temuan kebetulan ini mencetuskan revolusi pada sektor industri pewarnaan bahan tekstil.

2. Penisilin

Temuan penisilin oleh Alexander Fleming di tahun 1928 bisa jadi tak akan terwujud bila dia lebih teliti ketika melakukan pekerjaan. Setelah pulang dari cutinya, Fleming menyadari bahwa salah satu cawan Petri yang seharusnya mengandung bakteri Staphylococcus telah tercampuri oleh jamur jenis tersebut. Penicillium notatum .

Sangat mengejutkan, wilayah di sekeliling jamur tersebut bebas dari pertumbuhan bakteri, seperti jika jamur itu memproduksi suatu bahan kimia pembunuh bakteri. Berbekal keingintahuan yang kuat, Fleming pun melanjuti penyelidikan ini dan pada akhirnya mampu mendeteksi komponen antibakterinya. Dia menyebut substansi ini sebagai 'penisilin', yang nantinya akan dikenal sebagai obat antibiotik pertama dalam sejarah.

3. Sinar-X

Temuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Röntgen dimulai dari suatu kejadian tak terduga. Seperti dilaporkan situs tersebut, medicalmuseum, saat bekerja dengan tabung katode Crookes yang sepenuhnya terlindung, ia menyadari bahwa sinar yang dipancarkan dari tabung entah bagaimana melewati pelindung tersebut, sehingga menghasilkan bayangan.

Karena belum tahu jenisnya, Röntgen menyebutnya “sinar-X”, dengan "X" merujuk pada hal yang belum diketahui. Penemuan ini membuka era baru dalam dunia medis, memungkinkan dokter melihat bagian dalam tubuh tanpa harus membedah pasien.

4. Sakarin (pemanis buatan)

Terkadang, kelupaan untuk mencuci tangan dapat membawa hasil yang menakjukan—seperti pengalaman Constantin Fahlberg. Di tahun 1879, dia tengah menjalankan penelitian di laboratorium Ira Remsen di Universitas Johns Hopkins tentang beberapa derivatif dari tar batubata. Ketika kembali ke rumah, dia merasakan bahwa roll rotinya memiliki rasa manis yang aneh.

Setelah itu baru dia mengerti kalau rasa manis tersebut bermula dari zat kimia yang tertinggal pada tangannya. Dia pun balik lagi ke laboratorium lalu memulai proses pengecapan setiap senyawa yang telah dibuatnya hingga akhirnya mendapati sumber masalahnya yakni benzoat sulfinita. Zat ini selanjutnya dikenali sebagai sakarin dan jadi pengganti pemanis sintetis pertama yang banyak dipakai orang.

5. Velcro

Ternyata petualangan sederhana di alam bebas dapat membawa kita kepada temuan teknologi canggih bahkan untuk penggunaan ekstraterestrial! Di tahun 1941, seorang insinyur asal Swiss bernama George de Mestral mendapatkan inspirasi untuk menciptakan Velcro saat ia sedang hiking dengan anjing kesayangannya. Dia terpesona melihat bagaimana biji tanaman burdock sangat merekat kuat pada pakaiannya serta bulu si anjing.

Ketika dicek menggunakan mikroskop, dia menemukan ada struktur berbentuk kail kecil yang kuat terhubung pada serat kain atau rambut. Mendapat inspirasi dari mekanisme tersebut, dia pun memulai upaya untuk membuat versinya sendiri secara sintesis. Sebagaimana dilaporkan historycooperative, NASA memulai penggunaan velcro saat terlibat dalam persaingan luar angkasa. Hal itu dengan signifikan menambah keunggulan produk mereka.

Temuan penting sering kali bukan berasal dari perencanaan yang matang. Terkadang, melalui kebetulan, dunia berhasil mendapatkannya sesuatu yang istimewa. Apa yang membuat para peneliti handal unik ialah antusiasme mereka pada fenomena-fenomena yang tak terduga. Oleh karena itu, jika di satu titik Anda merasa percobaan menjadi acak, mungkin saja Anda tengah mengarungi lautan pembukaan bab baru dalam sejarah.

Post a Comment for "5 Temuan Ilmiah Lahir dari Kesalahan Eksperimen Unik di Indonesia"