zmedia

Akhirnya Ditemukan: Polisi Tangkap Dr. Syafril Firdaus, Dokter Kandungan Pelarian dari Garut

BeritaQ.com - Setelah menciptakan kekacauan, pada akhirnya M Syafril Firdaus ditangkap oleh pihak berwajib setelah sebelumnya menjadi pelarian.

Tokoh Dr. M Syafril Firdaus merupakan seorang dokter spesialis kebidanan yang diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap pasiennya selama prosedur USG di rumah sakit di Garut.

MSF diamankan setelah kepolisian mengejarnya mulai hari Senin, 14 April 2025.

Terlebih lagi, baru-baru ini diketahui bahwa nama MSF termasuk dalam daftar lulusan sebuah universitas yang berlokasi di Bandung.

MSF termasuk dalam daftar Fakultas Kedokteran (FK) di Universitas Padjadjaran Bandung.

Sekarang MSF harus menghadapi undang-undang setelah akhirnya diringkus kepolisian.

Operasi pengejaran polisi yang menargetkan MSF menghasilkan keberhasilan setelah individu tersebut diamankan pada hari Selasa (15/4/2025).

Ini dikemukakan oleh Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.

"Iya betul, telah ditangani oleh Polres Garut," ujar Kombes Surawan seperti dilaporkan Tribun Jabar.

Menurutnya, proses perkara terkait dengan dugaan pelecehan seksual tersebut akan dilanjutkan ke Polres Garut.

" Ditangani di sana (Polres Garut), " ujar Surawan.

Nama MSF Terdaftar di Fakultas Kedokteran Unpad

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, menyatakan bahwa tim mereka sudah memulai pencarian untuk mengetahui identitas seorang pria dari video populer itu yang dicurigai adalah alumni Unpad.

"Temuan pencarian identitasnya menegaskan memang tepat menuju lulusan program spesialis dari Fakultas Kedokteran Unpad," kata Dandi dalam pernyataannya pada hari Selasa (15/4/2025).

Namun, Dandi menyatakan bahwa Unpad masih belum bisa memverifikasi identitas sang dicurigai pelaku karena wajah di dalam videonya kurang jelas terlihat.

"Diduga pelakunya, jika ternyata merupakan individu tersebut, telah menyelesaikan pendidikannya dan kini berkarir sebagai profesional," jelasnya.

"Maka, hal tersebut telah keluar dari wewenang Unpad ataupun perguruan tinggi lain dimana orang yang bersangkutan pernah melanjutkan pendidikannya sebelumnya. Artinya lagi, kejadian itu sudah tidak berada dalam lingkup lembaga pendidikan," paparnya.

Dandi menyebutkan bahwa dalam hal pengambilan tindakan bukti, konsekuensi hukum, serta sanksi terkait profesinya, Unpad serahkan secara keseluruhan pada aparat polisi, lembaga rumah sakit, dan asosiasi profesional lokal untuk melaksanakan pendampingan.

"Berdasarkan evaluasi secara berkala, Unpad selalu memperbarui kurikulum dan kode etik dalam pengajaran untuk menjaga keserasian dengan keadaan sekarang. Kami berusaha memberi keyakinan kepada publik bahwa sistem pendidikan di Unpad masih dapat dipercaya," jelasnya.

Unpad juga mengekspresikan kekhawatirannya atas para korban dari perilaku tidak senonoh yang disangka dilancarkan oleh seorang dokter ahli kandungan di sebuah rumah sakit swasta di Garut.

"Lebih dari sekadar insiden tersebut, secara umum Unpad mengutuk dan tidak mentolerir segala bentuk kejadian yang berlangsung di manapun, yang sudah jelas merusak kode etika dan sumpah jabatan dalam profesion medis, sebagaimana dicurigai terjadi," ungkap Dandi.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Dandi menyebutkan bahwa Unpad telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Pengelolaan Kekerasan Seksual (PPKS) guna menangani insiden semacam itu di lingkungan kampusnya.

Dia pun menyerukan kepada publik supaya langsung melapor tentang setiap pelanggaran yang terjadi dalam lingkungan lembaga pendidikan sehingga bisa ditangani dengan cepat.

Kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di Garut ini semakin memperpanjang daftar kasus pelecehan yang melibatkan tenaga medis.

Sebab sebelumnya telah ada kasus serupa di Bandung dimana pihak pasien justru menjadi korban.

Ikuti kanal SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp

Post a Comment for "Akhirnya Ditemukan: Polisi Tangkap Dr. Syafril Firdaus, Dokter Kandungan Pelarian dari Garut"