zmedia

Badai Pasir Melanda Irak, Ribuan Orang Terdampak Masalah Napas

Jakarta, IDN Times - Ribut debu melanda Irak dan menyebabkan lebih dari 3.700 individu dirawat di rumah sakit karena masalah pernafasan. Tidak terdapat informasi tentang adanya korban tewas dalam insiden tersebut.

"Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Kesehatan, Saif al-Badr, pada hari Selasa (15/4/2024), setidaknya 3.747 orang sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Baghdad serta daerah-daerah lain sejak Senin," dilaporkan media tersebut. Anadolu.

Dia menyatakan bahwa jumlah infeksi tertinggi berada di Baghdad, setidaknya melibatkan 1.014 individu yang dirawat di rumah sakit, diikuti oleh al-Muthanna di bagian selatan Iraq dengan 874 kasus. Kebanyakan pasien dikabarkan sudah sembuh dan dapat kembali ke rumah mereka.

"Badr menyatakan bahwa kami tidak menemui hambatan dalam hal pemasokan obat-obatan, peralatan medis, ataupun oksigen," katanya.

1. Anak-anak pun terkena gangguan pernapasan tersebut.

Dilansir dari BBC, Lebih dari 250 korban dibawa ke rumah sakit di provinsi Najaf, sedangkan sekitar 322 lainnya mendapatkan pengobatan di rumah sakit di provinsi Diwaniyah. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa ada juga anak-anak di antara para pasien tersebut.

Di provinsi Dhi Qar dan Basra, pihak berwenang di bidang kesehatan pun mencatat setidaknya 530 orang menderita masalah pernafasan disebabkan oleh badai debu.

Di tahun 2022, angin kencang yang membawa debu parah menelan korban jiwa seorang warga dan mendorong lebih dari lima ribu orang lain ke rumah sakit akibat gangguan pernafasan. Departemen Lingkungan Iraq memprediksi bahwa negeri tersebut bakal menghadapi semakin banyak "hari berkabut" dalam waktu depan.

2. Listrik mati total dan operasi bandaranya dihentikan sementara

Visibilitas menurun sampai di bawah 1 kilometer saat ributan menghampiri kota-kota di bagian tengah dan selatan Irak. Klip video yang tersebar online menunjukkan beberapa area dilapisi awan jingga pekat.

Pengguna jalan kaki serta petugas kepolisian terlihat memakai masker sebagai upaya perlindungan mereka dari serbuk debu. Staf medis pun diposisikan di area publik demi menolong masyarakat yang merasakan kesulitan dalam berpernapasan.

Badai pasir ini mengakibatkan pemutusan aliran listrik di sejumlah area. Otoritas setempat pun dipaksakan untuk menutup bandaranya di provinsi Najaf dan Basra hingga badai reda, diketahui bahwa angin kencang tersebut perlahan meredam pada Selasa (15/4/2025).

3. Jumlah serbuan debu di udara karena angin kencang menjadi lebih banyak seiring dengan pergantian cuaca yang berubah-ubah.

Badai pasir adalah suatu kejadian biasa di Irak, tetapi pakar percaya bahwa jumlahnya kian bertambah karena pergeseran cuaca global. Organisasi Bangsa-Bangsa Bersatu (OBB) mengungkapkan bahwa Irak masuk dalam kelompok lima negeri yang paling merasakan dampak dari berbagai macam pergantian iklim tersebut.

Menurut Azzam Alwash, sang ketua dari organisasi tanpa tujuan laba bernama Nature Irak, metode bertani yang kurang sesuai serta manajemen sumber daya air yang tidak baik juga ikut menyumbang pada permasalahan tersebut.

"Perubahan iklim sekarang jadi dalih buat petugas ngelampihi kewajiban mereka gara-gara engga ngejalanin tugas dalam dua puluh sampai empat puluh tahun belakangan ini. Ini soal dari pembuatan kebijakan," ucapnya.

Bank Dunia sudah memberi peringatan bahwa Irak mungkin akan kehilangan 20% sumber daya airnya di tahun 2050, seperti yang dikutip dari laporan tersebut. The Independent.

Post a Comment for "Badai Pasir Melanda Irak, Ribuan Orang Terdampak Masalah Napas"