zmedia

IDF Salah Lontar Bomba, Jet Tempur Rencana Serbu Gaza Justru Jatuh di Area Warga Israel

BeritaQ.com – Militer Israel menyatakan bahwa seorang pilot dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara tak sengaja melempar bom mendekati permukiman warga Israel yang berada di Nir Yitzhak, wilayah perbatasan dengan Gaza.

Mengacu pada pengakuan Israel, insiden tersebut berlangsung pada hari Selasa, (15/4/2025). Militer IDF menyatakan bahwa kejadian itu dikarenakan "ketidakberesan teknis".

CNN Melaporkan bahwa pada waktu itu pesawat tempur sedang dalam penerbangan ke arah Gaza dengan tujuan melancarkan serangan terhadap objek-objek di wilayah tersebut. Akan tetapi, muatan amunisi atau bom dari pesawat tadi malah jatuh di daerah terbuka yang berdekatan dengan permukiman warga.

Berdasarkan IDF, tak terdapat korban cedera. Selanjutnya, IDF tidak mengungkap jenis bom apa yang jatuh. Kejadian tersebut saat ini sedang ditinjaklanji.

Seorang perwakilan dari permukiman Nir Yitzhak menyampaikan bahwa bom tersebut jatuh di daerah pertanian. Ia menambahkan bahwa pihak permukiman sudah menginformasikan hal ini kepada petugas militer dan mereka mendesak untuk dilakukan investigasi yang komprehensif.

Nir Yitzhak berpenduduk sekitar 550 jiwa dan termasuk di antara kawasan yang diserang oleh Hamas pada invasi 7 Oktober 2023.

Pada bulan Februari lalu, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa setengah populasi permukiman tersebut telah kembali ke rumah mereka.

Bukan pertama kalinya

Insiden militer Israel yang salah sasaran dapat dikatakan sangat jarang. Akan tetapi, kejadian serupa telah berlangsung di masa lalu.

Di bulan Mei 2024, sebuah pesawat tempur Israel secara tidak sengaja melempar bom ke permukiman Yated yang dekat dengan Nir Yitzhak.

Kejadian itu terjadi ketika Israel menggelarkan serangan militernya ke atas kota Rafah, yang berada di Gaza.

Menurut The Times of Israel , bom seberat setengah ton yang jatuh dari pesawat tersebut tidak meledak dan kemudian diamankan oleh tentara Israel.

IDF belum menyebutkan tipe bom atau pesawat tempurnya yang meluncurkannya. Gambar yang tersebar mengindikasikan bahwa bom tersebut jatuh di sekitar wilayah permukiman dan mungkin berbahaya bagi warga apabila meletus.

“Bom itu tidak meledak. Ini peristiwa yang tidak biasa, situasinya akan diselidiki mendalam,” kata IDF saat itu, dikutip dari Eurasian Times.

“Bom yang jatuh akan dievakuasi nanti. Penduduk diminta menjauh dari area itu hingga berakhirnya aktivitas pasukan keamanan.”

Sebulan kemudian, sebuah tank Israel melepaskan tembakan di Gaza selatan. Namun, tembakan itu menyimpang dari target dan proyektilnya menghantam tempat di dekat pagar perbatasan.

Insiden tersebut melibatkan sebuah kendaraan di wilayah selatan Israel.

Invasi ke Gaza melambat.

Di sisi lain, kecepatan atau laju serangan baru TNI AD ke Jalur Gaza yang dimulai pada tanggal 18 Maret lalu dikatakan semakin menurun.

IDF mengklaim bahwa mereka sudah menewaskan kira-kira 5.000 petempur dari Hamas dalam waktu beberapa pekan sejak permulaan konflik di Gaza pada Oktober 2023.

Akan tetapi, serangan militer Israel selama beberapa minggu terakhir belum banyak membuahkan hasil. Justru, dalam beberapa hari terkini Israel baru dapat menewaskan sebagian kecil dari para pejuang Hamas.

Dikutip dari The Jerusalem Post Pada tanggal 25 Maret lalu, IDF menyatakan bahwa mereka sudah menghabisi sekitar 150 pejuang Hamas sejak konflik di Gaza berlanjut. Sebagian besar korban ini jatuh akibat serangan udara masif yang terjadi pada tanggal 18 Maret dan berlangsung selama kurang lebih 10 menit.

Per 3 April, IDF “hanya” membunuh sekitar 250 pejuang Hamas. Artinya, hanya ada tambahan 100 pejuang yang tewas selama lebih dari seminggu.

Pada tanggal 6 April, jumlah pejuang Hamas yang gugur meningkat menjadi 300 orang, dengan penambahan sebanyak 50 orang selama satu minggu terakhir.

Sebagai perbandingan, IDF dituduh telah menghabiskan sekitar 5.000 pejuang Hamas selama 20 hari saja, yang berarti rata-rata 250 pejuang terbunuh setiap harinya.

Selanjutnya, antara tanggal 1 dan 5 Desember 2023, IDF mengeliminasi kira-kira 2.000 petempur Hamas selama 10 hari bertarung di Khan Yunis, Gaza.

Israel sedang mengalami nasib sial, bukan saja karena kecepatan mereka dalam pertempuran mereda, tapi juga sebab jumlah pasukan Hamas semakin meningkat. Paling kurang pada tahap ini, Hamas mempunyai antara 20.000 sampai dengan 25.000 tentaranya.

Pekan ini IDF hanya menyatakan bahwa sejumlah kecil militan dari Hamas tewas, jumlahnya cukup sedikit hingga dapat dihitung menggunakan jari.

Saksi-saksi dari dalam IDF menyebutkan bahwa serangan militer Israel berjalan dengan kecepatan yang kurang memuaskan. Mereka berkomentar kepada The Jerusalem Post, apabila situasi terus begitu, diperkirakan Hamas hanya dapat dihentikan setelah beberapa tahun mendatang. (*)

Post a Comment for "IDF Salah Lontar Bomba, Jet Tempur Rencana Serbu Gaza Justru Jatuh di Area Warga Israel"