zmedia

Jejak Sejarah Jembatan Merah Surabaya: Saksi Silente dari Peperangan Pahlawan 10 November 1945

BeritaQ.com - Jembatan Merah di Surabaya merupakan simbol sejarah yang tidak hanya terkenal dengan desainnya yang indah, namun juga memegang peran historis yang signifikan untuk negara Indonesia.

Berada di pusat kota Surabaya, jembatan ini menyaksikan perlawanan gigih anak-anak muda Surabaya pada Pertempuran 10 November 1945.

Sebagai ikon dari Kota Pahlawan, Jembatan Merah menjadi penghubung antara sejarah dipenuhi pertumpahan darah dan perlawanan dengan kemajuan kota modern Surabaya yang masih berlanjut sampai hari ini.

Menurut laporan dari YouTube Achmad FA, marilah kita menggali lebih jauh tentang asal-usul serta pesan di balik Jembatan Merah, yang masih tegak dengan gagah menjadi simbol perjuangan dan nyala api kemerdekaan Indonesia.

1. Tempat Ideal Terletak di Pusat Kota Surabaya

Jembatan Merah terletak antara Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun, yang keduanya merupakan jalanan utama di Surabaya.

Berada di atas Sungai Kalimas, area di sekitar jembatan tersebut sudah lama menjadi sentra perdagangan yang sibuk. Hingga saat ini, gedung-gedung bersejarah masih terdapat di sekelilingnya.

2. Catatan Historis Sejak Zaman VOC

Riwayat Jembatan Merah bisa dilacak kembali sampai abad ke-18, ketika VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) memegang kendali atas Surabaya pada tahun 1743.

Setelah mendapat wilayah ini dari Raja Mataram Islam, VOC mulai membangun pusat kota bergaya Eropa, termasuk kawasan di sekitar jembatan yang kini dikenal sebagai Kota Tua Surabaya.

3. Fungsi Awal sebagai Jalur Niaga dan Pemerintahan

Jembatan Merah awalnya dibangun untuk mendukung aktivitas perdagangan dan administrasi kolonial.

Menurut catatan sejarah, jembatan ini sudah digunakan sejak awal abad ke-19 dan menjadi jalur utama bagi penduduk serta pemerintahan Belanda yang bermukim di utara kota.

4. Asal-Usul Nama Jembatan Merah

Nama Jembatan Merah dipercaya bermula dari cerita rakyat tentang pertempuran antara Suro dan Boyo di Sungai Kalimas yang membuat airnya menjadi merah. Dari situlah, jembatan yang melewati sungai tersebut kemudian dikenali sebagai Jembatan Merah oleh penduduk setempat.

5. Kegiatan Utama Kota pada Masa Kolonial

Dari akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, Jembatan Merah merupakan rute penting untuk aktifitas perkotaan. Tahun 1925, kantor Residen Surabaya terletak persis di depan jembatan tersebut.

Tidak mengherankan bila area ini seringkali dipadati arus orang dan barang, entah melalui jalan darat ataupun sungai.

6. Peran Strategis dalam Pertempuran 10 November 1945

Jembatan Merah merupakan saksi bisu dari salah satu peristiwa bersejarah terpenting bagi negara ini, yaitu Pertempuran 10 November 1945 yang sangat heroic.

Beberapa hari sebelum pertempuran, para pejuang dari Surabaya telah mengepung tentara Sekutu di Gedung Internatio, yang letaknya sangat dekat dari Jembatan Merah.

7. Kematian Brigadier Jenderal Mallaby Di Dekat Jembatan Merah

Pada tanggal 30 Oktober 1945, berlangsung pertempuran sengit di antara pasukan Sekutu dengan para pemberontak kemerdekaan. Dalam insiden tersebut, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, yang merupakan seorang pemimpin senior dalam angkatan bersenjata Sekutu, meninggal dunia.

Peristiwa tersebut menimbulkan amarah Sekutu dan berperan sebagai alasan utama untuk serangan skala besar yang terjadi tanggal 10 November.

8. Jembatan Merah Saat Ini: Simbol Kesegaran dan Destinasi Historis

Sampai saat ini, Jembatan Merah di Surabaya masih tegak dengan kokohnya sebagai simbol dari perjuangan para pahlawan. Area ini telah menjadi tempat wisata historis yang harus dilihat, tidak hanya oleh turis dalam negeri tapi juga internasional.

Banyak struktur lama di area tersebut tetap dirawat dengan baik, menciptakan nuansa bersejarah yang kuat.

Penutup

Jembatan Merah tidak sekadar merupakan sebuah infrastruktur, tetapi juga menjadi simbol pemelihara ingatan bersama bagi masyarakat Indonesia. Untuk Anda yang berminat untuk lebih memahami pertempuran meraih kebebasan, mendaki Jembaton Merah mirip dengan membuka kembali bab-bab esensial dalam naskah riwayat negara.

Post a Comment for "Jejak Sejarah Jembatan Merah Surabaya: Saksi Silente dari Peperangan Pahlawan 10 November 1945"