
JAKARTA, BeritaQ.com Kemenkes memperpanjang penundaan STR untuk dokter spesialis kandungan yang telah menghinai atau tidak menyenangkan pasien di suatu klinik di Garut, Jawa Barat.
"Kemarin, Kemenkes telah menginstruksikan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) agar sementara mencabut STR-nya dengan alasan menantawait hasil penyelidikan dari otoritas yang berwenang," ungkap Aji Muhawarman, kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes melalui pesan singkat pada hari Rabu, 16 April 2025.
Namun, Aji tidak menginformasikan durasi penangguhan STR itu.
Akan tetapi, Kemenkes terus mengawasi peningkatan kasus pada dokter itu.
"Bila terdapat informasi tambahan, kami akan memberitahukan kembali," katanya.
Sekarang ini, pos tentang dugaan tindakan tidak senonoh seksual oleh seorang bidan (MFS) kepada pasien-pasinya menyebar luas di platform media sosial X pada hari Selasa tanggal 15 April 2025.
Waduh kembali terjadi kasus dokter, pada kesempatan kali ini adalah seorang dokter spesialis kebidanan dan penyakit kelamin," demikian tulisan yang diposting oleh akun X @kegblganunfa sebagai pemposting.
Gambar dan klip dari rekaman CCTV yang digambarkan sebagai perilaku tidak bermoral oleh dokter kandungan itu terhadap pasiennya sudah tersebar luas di internet.
Tindakan kejam yang dilakukan oleh MFS selama pemeriksaan USG pada seorang ibu hamil dikatakan terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Bukan hanya itu saja, sejumlah netizen juga sudah memposting informasi pribadi dari dokter kandungan tersebut.
Timbul desas-desus yang mengatakan bahwa MFS diyakini sebagai lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung.
Dandi Supriadi dari Kementerian Humas dan Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran menyatakan bahwa tim mereka sedang mengeksplorasi latar belakang pria di dalam klip berantai itu, yang diyakininya adalah mantan mahasiswa Unpad.
"Dari hasil pencarian identitasnya, ternyata memang sesuai dengan lulusan program spesialis di FK Unpad," jelasnya ketika ditanya oleh BeritaQ.com pada hari Selasa (15/4/2025).
Namun, Dandi menganjurkan bahwa Unpad masih belum bisa memverifikasi identitas sang dicurigai pelaku karena wajah di dalam videonya kurang jelas terlihat.
"Seperti yang dapat dilihat dalam video-video yang tersebar, yang tidak dengan jelas menggambarkan wajah tersangka, Unpad belum memberikan konfirmasi tentang hal itu dan masih menantwa hasil investigasi resmi serta bukti dari kepolisian," katanya.
Post a Comment for "Kemenkes Tindak Tajam: Nonaktifkan Izin Dokter Kandungan Garut yang Meremehkan Pasien"