TRIBNPRIANGAN.COM - Salah satu kewajiban di hari Jumat adalah menyampaikan khutbah oleh pengkhotib.
Islam menyarankan untuk menyampaiakan khotbah tanpa membuatnya berlebihan lama agar jemaat tetap tertarik dan tidak merasa bosan.
Berikut adalah sekedar informasi bahwa anjuran memberikan khotbah dengan singkat tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad seperti berikut.
Dari Ammar bin Yasir dia berkata, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Memperpanjang waktu shalat dan mempersingkat khutbah adalah tanda kefahaman seseorang. Oleh karena itu, perpanjanglah masa shalat dan pendekkan khutbahmu. Dan sesungguhnya dari antara hal-hal dalam berbicara ada yang seperti sihir." (Diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad).
Artinya: "Ammar ibn Yasir melaporkan bahawa beliau pernah mendengar Nabi Muhammad SAW berucap: Sebenarnya lamanya sembahyang dan ringkasnya ceramah seorang imam merupakan petunjuk kefahaman seseorang terhadap agama. Karenanya, tambahkan waktu untuk sembahyang dan kurangkan masa bagi ceramah; kerana di dalam penerangan yang padat tersimpan keseruan." (Riwayat Muslim dan Ahmad)
Berikut beberapa contoh diversifikasi dari teks tersebut: 1. Ada banyak tema untuk khotbah jum'at; tetapi pada kesempatan ini, BeritaQ.com ingin membahas salah satunya yaitu Mempersiapkan Perbuatan Baik Sebelum Kesudahan Tiba. 2. Meskipun ada pelbagai subjek dalam ceramah hari Jumat, kali ini kami di BeritaQ.com akan menyajikan satu poin penting: Membentuk Amalan Yang Benar Sebelum Akhir Hidup Ini Dibawa Pulang. 3. Walaupun terdapat ragam pokok bahasan yang dapat dibawakan saat khutbah jumaat, kita sekarang fokus kepada pembicaraan tentang Mengumpulkan Keberkahan dengan Melakukan Ibadah Positif Sebelum Ajalku Hadir. 4. Terlepas dari beragam bahan pidato umum diberikan pada waktu sholat Jumu`ah, BeritaQ.com memilih mengeksplorasi satu ide utama: Merancangkan Amanat Agung Sebelum Harinya Telah Usai. 5. Banyak sekali materi serupa bisa menjadi dasar sebuah nasihat agama pada hari raya mingguan Muslim, tapi kali ini mari kita merenungi perihal Mendayugkan Semua Pekerjaan Mulia Di Dunia Ini Sementara Masih Adanya Hari-Hari Untuk Dilakoni. Mohon dicatat bahwa variasi ke-5 sedikit melenceng dari konteks asli karena penggunaannya kata "hari-hari" dan frase lain yang tidak digunakan secara luas atau standar dalam Bahasa Indonesia formal. Variasi lain lebih dekat dengan makna original sambil memberikan nuansa baru.
Khutbah I
Alhamdulillah yang telah berjanji kepada mereka yang beriman dan bershodaqoh akan surga-surga di mana sungai-sungainya mengalir dari bawahnya. Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah melainkan Allah sendiri tanpa sekutu. Bersaksi dengan pengakuan atas kebaikan dan keteguhan hati saya juga menyatakan bahawa Muhammad hamba-NYA serta utusan-NYA terpilih untuk membawa risalah cemerlang ini kepada seluruh makhluk dan manusia semua. Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam pada NURUL ANWAR (cahaya Cahaya) dan ASRAARUSSUDUUQ (rahasia rahasia suci), obat bagi orang-orang yang tertindas, kunci pintunya kemudahan kami sampaikan segala hormat dan pujian kepada Jendral Kami, Muhammad sang dipilih dalam doa ini.
Alat para orang suci dan pengikut mereka yang terpuji serta siapa pun yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga hari kiamat. Demikianlah: wahai saudaraku, semoga Allah memberimu rahmat-Nya. Aku menasihatkan kamu semua termasuk diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah baik di malam maupun siang hari.
Jemaah Jumat yang dikaruniai Allah,
Kehidupan adalah sebuah petualangan panjang menuju akhirat, dan segala bentuk kehidupan, baik itu manusia, jin, binatang, tumbuhan, serta makhluk berjiwa lainnya pada dasarnya tak terkecuali dari nasib wajib menghadapi ajal.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Pesan dari ayat tersebut adalah: “Siapa saja yang hidup tentunya akan mengalami kematian.” Hal itu merupakan pengingatan bagi kita semuanya bahwa maut pasti bakal tiba dan harus dihadapi oleh setiap orang, tanpa memandang tempat atau waktu. Kematian juga tak kenali ampun dan tiada negosiasi.
Sehingga kita harus selalu ingat kepada Allah SWT, Tuhan yang telah menghidupkan dan mematikan kita semua. Kata Sahabat Ali, sesuatu yang pasti tapi seringkali dilupakan oleh manusia adalah kematian.
Ma'asyiral muslimin rakhimakumullah,
Permulaan dari kematian adalah sakaratul maut. Ada dua penggambaran terkait sakaratul maut di dalam Al-Quran. Pertama, dalam surat Al-Anfal ayat 50, Allah berfirman:
وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Maknanya: "Jika engkau melihat, wahai Muhammad, suatu penglihatan yang menyeramkan ketika para malaikat mengambil nyawa kaum kufur, maka kamu akan lihat mereka memukul tubuh orang-orang tersebut dari depan maupun di belakang. Para malaikat pun akan berucap, 'Terasa pedihnya azab neraka karena perbuatanmu.'"
Kedua, di dalam surah An-Nazi'at ayat 2, Allah berfirman:
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ
Artinya: "untuk (malaikat) yang menarik (jiwa seorang mu'min) dengan lemah lembut,"
Menurut Profesor Quraish Shihab, jiwa seseorang yang diambil oleh para malaikat dengan lemah lembut merupakan orang-orang yang telah melakukan kebaikan untuk Tuhan. Keberadaan perbuatan baik tersebut dikemukakan olehnya sebagai seperti obat bius. Meskipun tahap kematian bisa sangat menyakitkan, namun jika kita diselimuti oleh amalan saleh, niscaya pada dasarnya akan terasa lebih ringan dalam menghadapi rasa sakit saat mendekati ajal.
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Apa saja amal saleh bisa kita persiapkan sebelum kita menghadapi kematian?
Pertama, lakukan kebaikan semaksimal mungkin. Sepanjang hidup di dunia ini, kita dianjurkan untuk terus melakukakan hal-hal positif sebanyak mungkin, tanpa memedulikan hitung-hitungan. Lakukanlah amalan tersebut dengan tulus serta konsisten. Di dalam Surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah SWT telah menyatakan:
Berkat kepada Yang di dalam Kekuasaan-Nya segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas semua hal (() Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa dari kamu yang lebih baik perbuatan nya (() Dan Dialah Yang Perkasa lagi Pengampun (()
Artinya: "Sangatlah suci Allah yang memegang kendali atas seluruh kerajaan-Nya, serta Dialah Yang Mahakuat dalam setiap hal. Ia-lah pencipta kehidupan dan kematian guna mengetes kamu, siapakah dari kamu yang memiliki perbuatan terbaik. Dan sungguh, Dia adalah Tuhan Yang Mahakeras sekaligus Sang Pemaaf."
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW pernah berucap: Maka sesungguhnya yang terbaik dari suatu pekerjaan adalah yang abadi walaupun sedikit.
Pesan ini berbunyi: "Memang benar bahwa tindakan terbaik ialah yang dilakukan secara konsisten (dilanjutkan), walaupun mungkin hanya sedikit."
Berdasarkan dua dalil tersebut dapat disimpulkan bahwa kita diwajibkan untuk selalu melakukan amalan yang baik secara konsisten. Hal ini dikarenakan upaya yang dilaksanakan dengan penuh ketekunan akan menghasilkan buah yang melimpah. Di samping itu, setiap tindakan yang kita ambil perlu didorong oleh niat yang tulus serta rasa bersyukur. Dengan demikian, semua usaha yang telah kita kerjakan tidak akan menjadi percuma.
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Kedua, persiapkanlah amalan yang terus menerus mendapatkan balasan kebaikan. Persiapkanlah amalan dengan cara tidak hanya melakukan hal-hal bersifat pribadi saja, karena apabila telah meninggal dunia maka amalan tersebut akan berakhir sampai di situ. Oleh sebab itu, lakukan lah amalan yang dapat memberkati serta membantu orang-orang disekitar Anda.
Oleh karena itu, kebaikan tersebut akan tetap mengalir pada kita walaupun kita sudah tidak ada lagi di dunia ini. Selayaknya sedekah jariyah, menyampaikan pengajaran tentang agama maupun pengetahuan lainnya, serta mendidik anak-anak kita agar tumbuh menjadi orang shaleh dan berilmu, dengan begitu mereka nantinya bisa memohonkan doa untuk kita.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda, "Apabila seorang manusia meninggal dunia maka amalannya terputus kecuali dari tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya." HR Muslim.
Artinya: "Disampaikan oleh Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Muhammad SAW pernah berucap: Setelah seseorang meninggal dunia, segala ibadahnya akan terputus kecuali tiga hal yaitu derma berkelanjutan, pengetahuan bermanfaat bagi orang lain, serta seorang anak shaleh yang secara konsisten mengamalkan doa untuk kedua orangtuanya." (HR Muslim)
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Ketiga, mintalah dengan doa untuk diberikan husnul khatimah. Siapa yang tak menginginkan akhir hayat yang baik? Semua pasti menghendakinya dan penuh harapan. Salah satu cara agar kita bisa mencapai husnul khatimah adalah dengan meningkatkan doa serta dzikir kepada Allah SWT.
Satu contohnya adalah dengan menggunakan kalimat tayyibah "Laa ilaha illallah". Sebab, bila kita kerap mengingat Allah dengan menyebut "Laa ilaha illallah", niscaya pada saat terakhir kehidupan pun, InsyaAllah, Allah akan memimpin kita untuk mengucapkan kembali kalimat tersebut.
Dalam suatu hadits sahih yang dikeluarkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW pernah berbicara dengan mengatakan:
Mereka yang mengakhiri ucapan mereka dengan 'tidak ada Tuhan selain Allah' akan memasuki surga.
Pesan tersebut berbunyi: "Siapapun yang mengakhiri ucapan mereka dengan 'Tidak ada tuhan kecuali Allah', niscaya mereka akan memasuki Surga."
Rasulullah SAW pun menyebutkan lebih lanjut bahwa tanda-tanda seseorang yang memiliki husnul khatimah adalah dia akan tetap konsisten dalam melaksanakan amalan saleh sampai hari terakhir hidupnya.
Dia berkata Rasulullah SAW: "Apabila Allah berkehendak baik kepada hamba-Nya, Ia akan memberikan kebaikan itu." Lalu mereka bertanya, "Bagaimana caranya, wahai Rasulallah?" Dia menjawab, "Dengan menyertakan dia dalam melakukan perbuatan baik sebelum kematiannya."
Pesan ini bermakna: "Rasulullah SAW pernah berkata: Ketika Allah berniat baik terhadap seseorang, Dia akan mendorong orang tersebut agar melakukan ibadah. Sahabat bertanya: Bagaimana cara mewujudkannya? Jawaban beliau adalah: Allah akan memberi petunjuk kepada mereka sehingga bisa menunaikan ketaatan hingga ajal tiba" (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Ma'asyiral muslimin hafidzakumullah
Berikut adalah khutbah sederhana ini, mudah-mudahan kita dapat menjadi hamba Allah Swt yang senantiasa istiqomah dalam mengingati-Nya. Jikalau kita terus berusaha untuk selalu mengingat-Nya, keyakinan kita pasti akan tumbuh lebih besar lagi serta secara konsisten melakukan perbuatan baik. Semoga pula Tuhan Yang Maha Esa menciptakannya agar kami semua meninggal dunia dengan akhir hidup yang sempurna atau dikenal dengan Husnul Khatimah.
Khutbah II
Alhamdulillah yang memuji-Nya dengan pujian banyak seperti yang diperintahkan. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah sendiri tanpa sekutu untuk menegur siapa saja yang mengingkari dan kafir terhadapnya. Dan aku juga bersaksi bahawa tuan kita Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, pemimpin dari semua makhluk dan manusia. Ya Tuhan kami, limpahkan segala salawat dan keselamatan kepada tuan kita Muhammad serta keluarganya dan para sahabatnya, mereka-lah cahaya-cahaya kebenaran.
Hamba-hamba Allah! Bertakwalah kepada Allah dengan tidak mendengarkan perkataan kosong dan berita yang tak perlu. Hentikan diri dari apa pun yang dilarang-Nya dan dijauhkan, serta ingatlah bahwa Allah telah memerintahkan Anda untuk melakukan hal tersebut setelah Ia sendiri memulai dalam diriNya sendiri lalu melanjutkannya pada malaikat-malaikat suci yang menyembah kesucian-Nya. Maka berkatalah Dia: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memberkati Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bertasalahilah kepadanya dan salamlah dia dengan cara salam yang sempurna.
Ya Allah, limpahkan rahmat atas Nabi pengasih belas kasihan dan penolong umat-Nya serta ridhoilah kepada sahabat-sahabatnya, kerabat-kerabatnya, isteri-istri-Nya, dan keturunan-Nya semua. Ridhohillahi terhadap khulafaurosyidiin Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan sisa dari para sahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan kebaikan hingga hari kiamat juga kami bersama mereka dalam rahmat-Mu ya Ar-Rahim Al-Raheem.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ
Ya Allah, bantulah orang yang membela agama dan tinggalkanlah mereka yang meninggalkan kaum Muslimin. Tingkatkan kalimatmu sampai hari kiamat, buatkannya negeri kita ini aman dan tenteram serta seluruh negeri-negeri ummat Islam pada umumnya. Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka.
Hamba-hamba Allah! Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan, kemurahan hati, dan pemberian kepada kaum kerabat, serta Dia melarang perbuatan tercela, maksiat, dan penganiayaan. Ia memberikan nasihat ini agar kamu dapat mengingat-Nya. Ingatlah akan Allah yang Maha Agung; niscaya Dia akan mengingati Anda juga. Bersyukurlah atas nikmat-Nya supaya diberinya lebih banyak lagi. Ambillah dari karunia-Nya sebab Dialalah Yang memberikannya. Dan ingatlah bahwa mengingat Allah adalah hal yang sangat besar. Serta Allah mengetahui apa saja yang kalian lakukan.
(*)
Baca artikel BeritaQ.comlainnya di Google News
Post a Comment for "Naskah Khutbah Jumat: Persiapan Amal Saleh Menuju Kematian yang Tak Terelakkan"