zmedia

Pasutri Berjaya: Keduanya Gelar Doktor dari ITS, Disebut Habibie dan Ainun

Seperti dua jiwa sahabat yang selaras, Dr Hanugra Aulia Sidharta ST MMT dan Dr Diah Risqiwati ST MT dikesahkan secara bersamaan menjadi doktor dalam upacara wisuda ke-131 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (13/4). Kedua pasangan suami istri tersebut berasal dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektronika dan Informasi Cerdas (FTEIC) ITS. Mereka memilih untuk berkembang bersama sambil saling mendukung melalui tantangan berat pendidikan tingkat lanjutan yang mereka hadapi.

Istri yang dikenal sebagai Kiki menceritakan bahwa dirinya lebih dulu mengawali program doktor di ITS pada tahun 2019. Sementara itu, suaminya bernama Hanugra mengejar pendidikan serupa satu tahun kemudian di jurusan yang sama. Dalam perjalanan akademis mereka yang dipandu oleh Profesor Dr Ir Mauridhi Hery Purnomo MEng, kedua belah pihak fokus pada penelitian dengan cakupan yang beragam; Kiki meriset tentang pengolahan sinyal sedangkan Hanugra berkonsentrasi dalam pengolahan gambar atau citra.

"Namun demikian, kita dapat menghadapinya bersamasama," ujar Kiki, Rabu (16/4).

Akan tetapi, petualangan yang dihadapi oleh sepasang orang asal Malang ini sama sekali tidak ringan. Di tahun 2021, Hanugra menderita kondisi retina lepas dari jaringannya (ablasio retina) di matanya yang kanan. Satu tahun kemudian, mata kirinya juga mengalaminya. Tujuh kali prosedur bedah serta waktu pemulihan selama dua tahun menyebabkan tahap pendidikan mereka seperti berjalan melintasi kabut tebal.

"Saya yakin dengan suami bahwa meskipun dia kesulitan melihat, saya akan menjadi penglihatnya," kenang Kiki tentang saat tersebut.

Selama menghadapi tantangan itu, Kiki berperan sebagai mitra dan sahabat sejati Hanugra. Dia mencatat, menceritakan, serta menyokong tiap tahapan yang dilalui Hanugra, mulai dari membaca jurnal sampai mempersiapkan presentasi ujian kelulusannya.

"Di lab, kita sampai mendapat julukan Habibie dan Ainun," tukas sang dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sambil terkikik.

Dengan dibekali kerja keras dan kepercayaan bahwa di balik kesulitan selalu ada kemudahan, sepasang suami istri yang telah menikah sejak tahun 2009 akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada awal tahun 2023, mereka berhasil menerima beasiswa penelitian untuk bergabung dengan Shibaura Institute of Technology (SIT) di Jepang.

Bukan hanya sampai disana, hasil penelitian mereka pun mendapat pengakuan di kancah global. Kiki dan Hanugra setiap orang berhasil menerbitkan dua artikel dalam jurnal internasional; salah satunya berada pada indeks Q1 sementara lainnya ada pada indeks Q2. Tidak hanya lulus bersama-sama, kedua individu ini juga pernah menghadapi ujian penguji doctoral serentak dengan tanggal yang sama.

Dalam perspektif Hanugra selaku suami, menjalani hidup berumah tangga sejalan dengan dunia pendidikan merupakan soal komitmen serta mencapai keseimbangan.

Menurutnya, ujian kehidupan yang selalu datang silih berganti akan terasa semakin sulit jika dilalui sendiri.

“Karena kuliah lebih dari riset dan belajar, tetapi juga menguatkan kita sebagai manusia,” tutur dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Binus Malang ini.

Di luar sisi pendidikan saja, cerita Kiki dan Hanugra merupakan narasi mengenai keyakinan, kerja keras, serta cinta abadi. Seperti berlayar melintasi ribut dengan mata terpejam, mereka menjalani proses perkuliahan bersama sampai sinaran harapan membimbing mereka melewati kesulitan tersebut.

"Untuk kami, gelar kelulusan ini tidak sekadar prestasi pendidikan, tetapi simbol kesuksesan dalam mengatasi berbagai rintangan hidup yang telah kita hadapi bersama," demikian Hanugra menambahkan.

Post a Comment for "Pasutri Berjaya: Keduanya Gelar Doktor dari ITS, Disebut Habibie dan Ainun"