
JAKARTA, BeritaQ.com Perusahaan studi market yang didukung oleh teknologi bernama Populix telah menyatakan bahwa mereka mendapatkan investasi sebesar 4,3 juta dolar AS, yang jika dikonversikan ke rupiah akan mencapai angka 72 miliar. Ini merupakan hasil dari penutupan tahapan awal putaran pembiayaan seri B mereka.
Pembiayaan itu diketuai oleh MSW V Asia Fund X, sementara beberapa pemodal ventura yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan sebelumnya juga ikut ambil bagian seperti Intudo Ventures, Altos Ventures, dan Acrew Capital.
Timothy Astandu, Co-Founder sekaligus CEO dari Populix, menyatakan bahwa capaian tersebut tidak hanya menguntungkan untuk Populix namun juga menjadi prestasi bagi startup-startup lain di Indonesia. Terlebih pada masa ketika kondisi investasi sedang sulit disebabkan oleh situasi 'tech winter' dalam beberapa tahun terakhir serta penurunan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini.
"Dengan dana ini, kita akan memperkokoh dasar-dasar bisnis kita melalui pengembangan layanan serta menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi di waktu yang akan datang. Tambahan lagi, Populix berencana merambah pasar Asia Tenggara guna menyesuaikan diri dengan permintaan meningkat dari para klien kita saat ini," ujarnya pada pernyataan formal, Selasa (15/4/2025).
Berikut ini beberapa poin penting: Sejak sukses meraih pendanaan Seri A pada tahun 2022, Populix telah berkomitmen untuk meningkatkan kesempatan publik dalam mengakses penelitian.
Di tahun 2023, Populix memperkenalkan jasa riset Policy & Society Research yang bertujuan mendukung lembaga serta pemerintahan dalam mengevaluasi opini publik, akibat dari peraturan, serta pola-pola di bidang ekonomi dan sosial.
Pada saat bersamaan, dalam hal teknologi, Populix menciptakan fitur NeXa, yaitu asisten penelitian berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendukung pengguna dalam proses penelitian. Fitur ini bisa membimbing pengguna melalui seluruh tahap penelitian, termasuk menyusun dan membuat kuesioner, menjaring kelompok responden sesuai dengan tujuan tertentu, serta mengekstraksi hasil akhirnya.
"Kemarin, jumlah proyek yang dikerjakan oleh Populix meningkat dua kali lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, dan 65 persennya datang dari para klien tetap," jelasnya.
Populix pun sukses mengembangkan jangkauannya ke berbagai sektor industri, termasuk perusahaan dari bidang telekomunikasi dan pemerintah, membuktikan catatan perkembangan Populix dalam dunia penelitian.
Dengan mendapatkan pembiayaan seri B pada hari ini, Populix bertujuan untuk terus memperkuat serta meningkatkan model kecerdasan buatan mereka sehingga bisa menyederhanakan metode penelitian menjadi lebih efisien dan handal.
Timothy menjelaskan pula bahwa Populix sedang mengembangkan synthetic respondents, yaitu figur tiruan yang diciptakan melalui teknologi machine learning dalam kecerdasan buatan (AI). Tujuannya adalah untuk mensimulasikan respon manusia serta mendukung peningkatan efisiensi dalam proses kumpulkan data.
kedua aspek tersebut menjadi prioritas utama supaya para praktisi industri dan pejabat bisa mengoptimalkan penggunaan AI dalam penelitian mereka.
Sementara itu, Founder and General Partner of MSW Ventures Jeffrey Seah menjelaskan, dalam satu dekade terakhir, pemahaman mengenai riset pasar secara perlahan bergeser.
Dari sekedar analisis sekelompok sampel data primer hingga pemahaman intelijen berbasis waktu nyata, yang handal dalam menguraikan keseluruhan respon audiens.
Ia menjelaskan, perubahan ini didorong oleh tiga faktor utama, mulai dari persepsi privasi yang tergentrifikasi setelah dua dekade dieksploitasi oleh sosial media. Kemudian hadirnya referensi diri berbasis suku dan komunitas, yang akhirnya meniadakan perlunya parameter sampel penelitian bertingkat.
"Sudah dari awal hingga pra-seri A, kami telah mengetahui serta secara cermat melacak perkembangan Populix. Kami merasakan betapa jaringan datanya yang luas ini membuka peluang bagi banyak pihak untuk memiliki akses terhadap wawasan bermutu. Untuk meringkas celah di antara pemahaman dan proses pengambilan keputusan, Populix menciptakan kombinasi antara kajian tradisional yang mendalam bersanding dengan cepatnya data sintesis dan teknologi AI berkekuatan tinggi, yang memberikan keunggulan dalam aspek speed, ketepatan, dan kapabilitas tindakan seperti tak pernah ada sebelumnya," demikian kata Jeffrey.
Post a Comment for "Populix, Perusahaan Riset Online, Mendapat Pendanaan Besar Rp 72 Miliar"