BeritaQ.com Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Banyuwangi, Jawa Timur yang bernama Rizal Sampurna diberitakan telah meninggal di Kamboja.
TKI berasal dari Desa/Kecamatan Kalipuro dengan nama Rizal Sampurna.
Lelaki yang berumur 30 tahun tersebut dikenal bekerja sebagai seorang(operator) dalam perjudian daring.
Sulastri (51), si ibu sudah menyelenggarakan tahlilan untuk anaknya walaupun masih bersedih karena belum bisa bertemu dengan putranya.
"Minggu kemarin (13/4/2025) sudah tujuh harinya," kata Sulastri (51), ibu Rizal, Selasa (15/4/2025).
Sulastri mungkin masih berharap bahwa informasi tentang kematian Rizal itu salah.
Selain itu, dia belum menerima bukti kematiannya Rizal.
Tempat dimana jasad Rizal berada sekarang adalah apa?
"Mudah-mudahan cepat ada kejelasan," katanya.
Menurutnya, tahlilan diadakan guna mendoakan yang terbaik.
Apabila Rizal sudah meninggal, keluarganya telah menyelenggarakan tahlil untuk mendoakannya.
Sulastri saat ini sudah mengajukan permohonan bantuan kepada aktivis yang peduli dengan pekerja migran dalam upaya mengetahui situasi terkini dari Rizal.
Aktivis untuk pekerja migran tersebut juga terlibat dalam memverifikasi informasi agar dipastikan bahwa mayat Rizal tidak ada di kuburan, seperti yang disampaikan oleh seseorang yang tidak dikenal dan bersentuhan dengan mereka.
Sulastri sebelumnya menyampaikan bahwa dia dikunjungi oleh seorang pria tidak dikenal yang berusia lanjut di kediamannya pada tanggal 5 April lalu.
Pria tersebut tiba sambil memperlihatkan identitas Rizal.
Dia pun mengharapkan informasi tentang kedua orang tua Rizal.
Pada rapat itu, si lelaki tidak dikenal tersebut belum memberitahu tentang kematian Rizal di dunia ini.
"Sulastri mengatakan, 'Dia menyebut bahwa besok seseorang akan membawa pesan. Tunggulah,' " pada hari Selasa (15/4/2025).
Pada tanggal 6 April 2025 esok hari, Sulastri mendapat telepon dari nomor Kamboja.
Orang itu menyatakan dirinya sebagai pejabat penegak hukum.
Dia yang memberitahu kalau Rizal sudah meninggal.
Sulastri terkejut dan tidak bisa mempercayai berita bahwa putranya yang tunggal telah meninggal.
Dia berusaha mengingatkan pembicara untuk memberikan bukti.
Namun tidak ada informasi resmi yang didapatkan.
Sulastri juga menyampaikan berita tersebut kepada suami dan kerabat terdekatnya.
Termasuk pula ke Saputri (25), yang merupakan sepupu dari Rizal.
Saputri berupaya mengontak pelaku telpon Sulastri guna memperoleh penjelasan tentang kematiannya Rizal.
Namun, hasilnya hanyalah fotokopi passport Rizal.
"Menurut dia pula, mayat Mas Rizal berada di Yim Undertaker Phnom Penh. Namun, usai melakukan pengecekan, ternyata tak ada jejaknya di tempat tersebut," tambahnya.
Merasa kurang puas, Saputri berusaha untuk mendorong lebih lanjut.
Namun, nomor telepon tersebut malah di blokir.
Informasi tentang kematian Rizal pun telah dipastikan pula oleh koordinator Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) dari Banyuwangi, Fery Meryanto.
Dia menyebutkan bahwa mereka mendapatkan kabar tentang kematian Rizal pada tanggal 7 April 2025.
Berita itu awalnya diketahui melalui Kantor BP2MI Nasional yang sebelumnya mendapat laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kamboja.
Fery juga mendapatkan informasi serupa dari aktivis pekerja migran di Banyuwangi.
"Memang benar ada seorang PMI bernama Rizal Sampurna asal Banyuwangi yang meninggal di Kamboja. Namun, informasi yang kami peroleh sangatlah sedikit, cuma berkas pasporn saja," jelas Fery pada hari Senin, 14 April 2025.
Berita Lain
Kondisi Soleh Darmawan saat ini menarik perhatian banyak orang.
Dia meninggal di Kamboja, organ ginjalnya dipercaya telah diambil.
Sekarang sang anak tiba tanpa nyawanya, Diana, si ibu dari Soleh juga menuntut keadilan.
Soleh Darmawan wafat dua minggu sesudah pergi dari Indonesia menuju Kamboja.
Diana juga mengisahkan urutan perjalanan Soleh menuju Kamboja beserta sejumlah hal mencolok menurut pendapatnya.
Perlu diingat, Soleh Darmawan pertama-tama menceritakan kepada ibunya, Diana, bahwa dia berencana bekerja di Thailand.
Soleh, seorang alumni D3 Pariwisata dengan spesialisasi sebagai Chef, merasa gembira karena akan berkarir sebagai koki di sebuah hotel.
Akhirnya pada tanggal 18 Februari 2025, Soleh mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya yang ada di Bekasi dan kemudian pergi ke arah Thailand.
Diana mengatakan bahwa Soleh pertamanya diundang untuk bekerja oleh tetangganya yang juga merupakan temannya dari rumah, yaitu Selly.
"Pertama-tama ia mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Thailand untuk bekerja di sebuah hotel sebagai pembuat roti. Perjalanan ini bersama dengan dua teman sebelumnya yaitu Selly dan Ade yang juga telah bekerja di sana," jelas Diana seperti dikutip TribunnewsBogor.com pada hari Kamis, 27 Maret 2025 dalam acara TV One News.
Soleh menyempatkan diri untuk bersalamliau dengan ibunya sebelum pergi ke Thailand, dia mengatakan akan menuju daerah Tanjung Priok terlebih dahulu.
Saat itu Soleh menyatakan keinginannya untuk berjumpa dengan pihak yayasan Selly.
"(Korban mengatakan), 'Mak Soleh ingin pergi ke lembaga yang merawat anak-anak.' (Diana bertanya), 'Ke mana?' (Soleh menjelaskan), 'Aku akan pergi ke Tanjung Priok bersama Kak Selly,'" terang Selly, yang merupakan tetangga dan juga sahabat dekat Soleh. "Pokoknya sekitar dua hari sebelum dia berangkat," tambah Diana.
Ketika mendengar bahwa putranya akan kerja di Thailand, Diana merasa terkejut dengan dokumennya.
Menurut Diana, tidak terdapat surat pengajuan persetujuan orangtua sebagaimana biasanya diperlukan dalam iklan pekerjaan lainnya.
Namun saat itu Diana diyakini oleh Soleh bahwa gajinya bekerja di Thailand tiga kali lipat dari di Indonesia.
"Saya nanya kok enggak ada surat izin buat orang tua. Biasanya kalau kerja di mana-mana kan ada kertas, gajinya sekian, ini kok enggak ada. (Kata Soleh) 'diam-diam aja'. Dibilang gajinya gede, lumayan, tiga kali lipat (di Indonesia). Tapi enggak jelas (perusahaan apa)," imbuh Diana.
Setelah si pemuda itu pergi ke Thailand, Diana mulai merasakan keraguan yang berkembang secara bertahap.
Kejanggalannya muncul ketika Diana memperhatikan nasehat yang diberikan Soleh kepadanya.
Di Thailand, Soleh menegur ibunya untuk tidak memperdulikan perkataan orang lain.
"Beberapa waktu lalu dia menelpon dan menyampaikan pesan dari Soleh, 'Udah Mak, jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal, dan jangan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain,'" ungkap Diana.
Ketidakwajaran kedua terletak pada kebingungan Diana tentang alasan mengapa Soleh tidak pernah menunjukkan pekerjaannya di hotel.
Diana juga menangkap perangai aneh Soleh tiap kali video call dengannya.
Yakni Soleh selalu video call saat berada di dalam kamar dan di atas kasur.
"(Selama berada di Thailand), Soleh tidak pernah merekam kegiatannya bekerja. Biasanya saat membuat kue itu dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan kuenya. Namun kali ini tidak begitu, ia malah terbaring di tempat tidur dan menggunakan selimut," jelas Diana.
Setelah dua minggu soleh pergi ke thailand, diana diinformasikan oleh sahabat anak laki-lakinya mengenai situasi semula.
Pada saat itu tingkah laku Soleh terlihat aneh karena dia sudah tidak mengenalibundanya lagi.
"Malam tersebut sekitar pukul sepertiga malam, saya dihubungi oleh teman sekamar melalui telepon dan dia mengatakan bahwa Soleh menunjukkan videocall dimana anak saya sudah tidak mengenali saya lagi. Dia bertanya kepada saya apakah ibu pernah memiliki riwayat gangguan jiwa pada Soleh?. Saya menjawab tidak, saat anak saya meninggalkan rumah kondisinya hanyalah sebuah bisul yang telah pecah. Tidak ada masalah lain," tutup Diana.
Pada tanggal 3 Maret 2025, Diana menerima berita bahwa Soleh telah wafat.
Satu pekan setelah itu pula, mayat Soleh akhirnya sampai di Indonesia pada tanggal 15 Maret 2025.
Berikutnya pada tanggal 16 Maret 2025, mayat Soleh dikuburkan.
Terpukul oleh kematian anaknya yang tiba-tiba, Diana shock ketika menemukan keadaan jasad Soleh.
Diana melihat sebuah luka robek pada bagian perut mayat Soleh.
Karena itu, keluarga mencurigai bahwa ginjal Soleh sudah dicuri.
"Miris sekali, seperti sesuatu yang robek di dalam perutnya. Tidak tahu juga, ada yang bilang ginjalnya dicopot," ujar Diana.
Terkait insiden itu, Diana bersama familiya berniat untuk menglaporkannya kepada pihak berwajib.
Lainnya informasi menarik dan komplit ada disini Googlenews BeritaQ.com
Post a Comment for "Sulastri Putus Asa Gelar Tahlilan, Terkejut Ditemui Pria Asing di Acara Penghormatan Anaknya yang meninggal di Kamboja"