zmedia

5 Berita Terpopuler Dunia: Korsun Bergolak, Drone Ukraine Menyerang Rusia - Bantuan ke Harvard Ditahan

BeritaQ.com Ringkasan berita luar negeri yang paling banyak dibicarakan bisa Anda baca di tempat ini.

Ukrانيا melancarkan serangan balasan terhadap peluru kendali yang diluncurkan Rusia ke daerah Sumy beberapa hari sebelumnya.

Drones dari Ukraina juga melakukan serangan ke Rusia.

Pada saat yang sama, Donald Trump menghentikan dana bantuan bagi Harvard karena universitas tersebut enggan memenuhi beberapa permintaan dari sang presiden.

Berikut berita selengkapnya.

1. Di Hari yang Sengit di Kursk, Ribuan Drone Milik Ukraina Menyerang Rusia, 175 Tentara dari Kiev Terserang dalam Satu Hari

Ukraina dikabarkan sedang mencoba membalas serangan rudal Rusia di Sumy beberapa hari yang lalu.

Pada balas dendam terkini, dikabarkan Ukraina menyerang wilayah yang dikuasai Rusia menggunakan sejumlah besar pesawat tanpa awak atau disebut juga sebagai drone.

Sasaran serangan drone yang dilancarkan oleh Ukraina diberitakan menargetkan Kursk, kota di wilayah baratdaya Rusia.

"Warga sipil satu orang meninggal dunia dan delapan lainnya cedera akibat serangan drone massif di Kursk," demikian pernyataan dari pihak berwenang Kursk yang dikutip oleh Sputnik pada hari Selasa, 15 April 2025.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka telah menembak jatuh 109 pesawat tanpa awak (UAV) di daerah tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. China Dapat Menghancurkan Ekonomi AS, Membalas Dengan Utang Sebesar Rp12.000 Triliun sebagai Ganti Denda Tarif yang Ditetapkan Trump

Tension between the United States (US) and China has flared up again amidst an increasingly intense trade war.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tariff sebesar 145 persen untuk produk-produk yang diimpor dari Tiongkok mulai tahun 2024.

Sebagai tanggapan, Tiongkok menetapkan tarif pajak 125% untuk produk-produk asal Amerika Serikat.

Sebaliknya, Trump mengalihkan beberapa bea pada berbagai negara untuk sementara waktu selama 90 hari.

China tidak masuk dalam daftar tersebut, menyulitkan hubungan di antara kedua negara dengan perekonomian terbesar global ini.

Berdasarkan informasi dari Departemen Keuangan AS, tarif tersebut dikatakan memperoleh pendapatan sebesar 200 juta dolar Amerika setiap harinya. Meski demikian, Trump menyebut angkanya bisa mencapai 2 miliar dolar Amerika per hari.

China juga tidak tinggal diam.

Pekan lalu, Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa mereka bersiap untuk "bertarung hingga titik terakhir".

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Istilah 'Manusia Tikus' yang Sedang Trendi di China: Kehidupan Terisolasi, Malas dan Tidak Memiliki Ambisi

Remaja di China yang memilih untuk mengadopsi pola hidup dengan konsumsi energi rendah sering menyebut dirinya sebagai "rat people" atau "manusia tikus."

Istilah ini viral di media sosial China.

Gaya hidup "manusia tikus" bertentangan dengan pola hidup teratur dan disiplin di mana mereka bangun awal, berolahraga, lalu pergi bekerja atau kuliah, sibuk sepanjang hari.

"Manusia tikus" lebih memilih untuk berbaring seharian di tempat tidur, memesan makanan lewat ojek online, tidak bersosialisasi dan tidak memiliki tujuan hidup.

Menurut SCMP, ungkapan tersebut muncul di akhir bulan Februari saat seorang perempuan muda dari Zhejiang yang memiliki nama pengguna @jiawensishi, mengunggah aktivitas harian dirinya di media sosial.

Jiawen bersantai di ranjang selama 3 jam walaupun dia telah terbangun.

Ia kemudian ke kamar mandi sebentar lalu kembali tidur selama 5 jam.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Trump Marahi, Anggaran Sebesar 35 Triliun Rupiah untuk Harvard University Ditahan Setelah Menolak Perintah dari Istana White House

Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (5/4/2025) menghentikan alokasi dana bantuan senilai 2,2 miliar dolar atau kira-kira setara dengan Rp35 triliun yang direncanakan untuk Harvard University.

Informasi itu disampaikan secara langsung oleh Tim Gabungan dari Departemen Pendidikan Universitas Harvard.

Pada pernyataan resmi yang dikutip oleh CNBC Internasional, disebutkan bahwa administrasi Trump sudah menghentikan pendanaan bagi Harvard.

Pembatasan keuangan itu meliputi 2,2 miliar dolar AS sebagai bantuan tahunan berkelanjutan dan 60 juta dolar AS bernilai kontrak tahunan bagi Universitas Harvard.

Adapun pembekuan ini dilakukan Trump usai universitas kondang di AS tersebut menolak 10 tuntutan yang diajukan oleh Gedung Putih.

Beberapa permintaannya mencakup instruksi kepada Kampus Harvard supaya mengeluarkan aturan baru guna menangkal anti-Semitisme di lingkungan akademik tersebut. Hal ini meliputi modifikasi terhadap sistem pengelolaan, metode perekrutannya, serta pedoman dalam proses penerimaan mahasiswa.

Bukan hanya itu, pihak berwenang juga menginginkan penghentian cepat seluruh agenda dan usaha terkait keragaman, keseimbangan, serta partisipasi bagi semua, yang melibati proses merekrut staf baru maupun mendaftar mahasiswa.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Pengakuan Tentara China yang Dikaplok oleh Ukraina: Segala Sesuatu yang Kita Denger dari Rusia Adalah Dusti Andreas

Dua orang dari negara Tiongkok yang tertangkap di Ukraine sambil berkelahi bersama pasukan Russia mengungkapkan tantangan keras yang mereka hadapi sepanjang perang tersebut.

Menurut Kiev Independent, seorang tahanan perang yang bernama Wang Guangjun menyatakan bahwa dia menjadi target dari " senjata kimia" milisi Russia tak lama setelah diringkus pasukan Ukraine.

Hal ini ia sampaikan kepada wartawan dalam konferensi pers di Kyiv pada 14 April.

"Saya merasa lemas dan pingsan. Lalu ada yang menggrip kerah bajuku dan menyeretku ke luar menuju udara segar," ungkap Wang.

Berdasarkan Wang, usai tertangkap oleh pasukan Ukraina, dia menemui diri sendiri dalam satu pondok kecil bersama dengan seorang prajurit Ukraina sebagai tempat berteduh dari serangan Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(BeritaQ.com)

Post a Comment for "5 Berita Terpopuler Dunia: Korsun Bergolak, Drone Ukraine Menyerang Rusia - Bantuan ke Harvard Ditahan"