zmedia

Apa itu Deep Learning? Kurikulum Sekolah Akan Berubah

BeritaQ.com - Pelaksanaan teknik pengajaran yang dalam atau disebut juga dengan deep learning kian diperluas oleh pihak berwenang.

Ternyata, ide tentang perombakan sistem kurikulum di Indonesia sudah disuarakannya oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang menyarankan agar hal tersebut ditinjau kembali secara mendalam.

Namun, Abdul Mu'ti menyebutkan bahwa deep learning tidak merupakan kurikulum, tetapi diaplikasikan sebagai teknik pendekatan dalam proses belajar-mengajar.

Selain menerapkan metode pengajaran yang lebih modern, Abdul Mu'ti dikenal sebagai orang yang berupaya untuk mengecilkan beban materi studi pada waktu belajar siswa di sekolah.

Pada teknik pembelajaran deep learning, siswa akan menggali ilmu secara lebih dalam dan relevan dengan situasi nyata.

Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian dalam konten pelajaran di sekolah supaya para murid dapat lebih terfokus.

"Karena pendekatan pembelajaran mendalam mengedepankan metode belajar yang lebih konstruktif, yaitu dasar dari teori pengajaran konstruktivistik, maka dalam proses deep learning atau pembelajaran mendalam melibatkan pemikiran kelas atas," ungkap Mu'ti seperti dilansir Kompas.com ketika bertemu dengan media di Kantor Kemendikdasmen pada hari Jumat, 11 April 2025.

Apa sajakah mata pelajaran yang direncanakan untuk dikurangi saat menerapkan metode pembelajaran mendalam itu?

Materi Pembelajaran yang Diurangi pada Rencana Pelaksanaan Pengajaran

Masih diambil dari Kompas.com, Mu'ti menyebutkan bahwa penurunan beban belajar tersebut berlaku untuk seluruh subjek pelajaran.

Namun, besarnya penurunan beban mata pelajaran itu belum ditentukan denganpasti.

"Semua mata pelajaran," ujarnya.

Abdul Mu'ti dengan penuh semangat menyatakan bahwa teknik pembelajaran mendalam atau deep learning akan berjalan lancar apabila isi pelajarannya tidak begitu banyak.

Sebab menurutnya, tiap individu mempunyai gaya pembelajaran masing-masing. Karena itu, dalam pendekatan deep learning terdapat tiga konsep utama yang beragam yaitu mindful, meaningful, dan joyful.

Prinsip utama pertama adalah 'sadar', yang artinya segala sesuatu yang terjadi harus dikerjakan dengan ketelitian penuh, dalam situasi kelas, seorang guru perlu menerapkan sikap hormat pada semua siswanya serta menciptakan lingkungan bagi para siswa agar dapat menyusun metode belajar yang tepat.

Selanjutnya, terdapat istilah "meaningful" yang merujuk pada upaya untuk menyelidiki arti serta menerapkan nilai-nilai penting dari pengetahuan yang disampaikan dan kemudian mengembangkannya lebih lanjut.

Dan terakhir, "joyful" yang berarti apresiasi atas pencapaian menemukan makna beserta semua kemanfaatannya bagi masyarakat. demikian katanya.

Contoh Rencana Pelajaran untuk Belajar Mendalam serta Implementasinya

Umumnya, teknik pembelajaran mendalam banyak digunakan dalam berbagai sektor. Termasuk diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta beberapa area lainnya.

Sebagai contoh aplikasi dari deep learning di bidang kesehatan adalah dengan menggunakan beragam peralatan medis seperti CT Scan, MRI, dan yang serupa.

Menggunakan teknik pembelajaran mendalam, peralatan medis dapat menghasilkan gambar-gambar penting untuk diagnosis kesehatan. Sesudah menganalisis sejumlah besar gambar ini, petugas kesehatan kemudian melakukan deteksi penyakit internal, termasuk jenis-jenis kanker, lesi, retinopati diabetik, serta kondisi-kondisi lainnya.

Di sektor ekonomi, teknik deep learning digunakan oleh banyak organisasi untuk mengevaluasi informasi yang rumit dan mendukung perusahaan dalam pengambilan keputusan. Misalnya, memahami pola konsumen, meramalkan tren permintaan pasar, serta aspek-aspek serupa lainnya.

Apabila diterapkan pada kurikulum belajar mengajar, contoh Kurikulum Deep Learning bisa dikendalikan berdasarkan integrasi dari ketiganya yaitu Pembelajaran Berkesadaran Diri, Pembelajaran Bermakna, serta Pembelajaran Yang Mengasyikkan.

Dalam aspek Mindful Learning, para pendidik akan mengamati kesetaraan tiap individu dalam kelas, mencakupi bakat serta persyaratan pribadi mereka yang variatif.

Sebagai contoh saat membahas topik mengenai panas, maka para murid akan diajak melakukan eksperimen, entah itu di labirin dengan menyaksikan proses pembentukan panas ataupun kalor serta perannya dalam aktivitas sehari-hari.

Kemudian elemen Meaningful Learning. Para siswa diajak memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang dipelajari dan pentingnya pelajaran itu bagi kehidupan di dunia nyata kelak.

Yang terakhir adalah unsur Joyful Learning. Pendekatan ini bukan hanya menitikberatkan pada aspek-aspek yang menyenangkan selama proses belajar-mengajar. Tetapi juga lebih memprioritaskan pengembangan pemikiran yang mendalam bagi para siswa tentang setiap materi pelajaran yang disampaikan.

(*)

Diolah dari Kompas.com

Baca artikel BeritaQ.comlainnya di Google News

Post a Comment for "Apa itu Deep Learning? Kurikulum Sekolah Akan Berubah"