
JAYAPURA, BeritaQ.com - Terjadi di belakang bencana penembakan yang disebabkan oleh kelompok bersenjata kriminal (KKB) terhadap 15 orang penambang emas, ada dua penambang yang mampu melarikan diri dan berlindung di dalam hutan untuk beberapa hari.
Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, yang bertindak sebagai Kasatgas Humas dalam Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, menyatakan bahwa kedua penambang emas itu berhasil selamat setelah terlantar sembilan malam agar tidak tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Selama delapan hari, mereka terus berlindung di hutan guna menghindari serangan oleh kelompok KKB," jelasnya melalui pernyataan tertulis yang dikirim ke BeritaQ.com pada Rabu (16/4/2025).
Ke dua penambang emas tersebut ditemukan oleh pasukan gabungan TNI-Polri yang tengah melaksanakan operasi pencarian para korban pembantaian kelompok KKB di sekitar Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.
Pada saat penelusuran, regu bersama berhasil mengidentifikasi posisi mereka yang tengah berlindung dan segera melakukan evakuasi dengan menggunakan helikopter menuju Dekai di Kabupaten Yahukimo.
"Alhamdulillah doa kedua penambang emas ini ditemukan dalam kondisi sehat setelah dievakuasi pada hari Senin (14/4/2025) menuju Dekai, di kabupaten Yahukimo," jelas Yusuf.
Sekilanya, pasukan bersama dari TNI dan Polri mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan 15 mayat penambang emas yang merupakan korban pembunuhan massal. Mayat-mayat tersebut sudah dipindahkan ke Dekai di wilayah Kabupaten Yahukimo.
Proses pemindahan mayat ini dilakukan mulai hari Kamis tanggal 10 April 2025 sampai dengan Senin tanggal 14 April 2025.
Mayat-mayat itu sudah diketahui identitasnya dan diserahkan ke pihak keluarga untuk disembunyikan.
Melihat keadaan mayat yang tak memungkinkan pengalihan, Direktur RSUD Dekai Kabupaten Yahikimo, dr Glenn M Nurtanyo, menyatakan bahwa upacara kematian akan berlangsung di tempat tersebut, yaitu di Dekai.
"Mayat telah melalui proses dekomposisi atau pembusukan jadi tak bisa dipindahkan atau dikirim kembali ke tempat asal. Agar terhindari penyebaran infeksi, penguburan akan dilaksanakan di Dekai," katanya.
Insiden penganiayaan terhadap 15 penambang informal tersebut terjadi pada Hari Minggu (6/4/2025) serta Senin (7/4/2025), di area pertambangan masyarakat yang terletak di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Post a Comment for "Kisah Pencarian: Dua Penambang Emas Bertahan Hidup 8 Hari di Hutan, Selamat dari Serangan KKB"