
JAKARTA, BeritaQ.com Gangguan kecemasan dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi kesehatan mental yang parah.
Walau kedua hal tersebut sama-sama mempengaruhi bagaimana seseorang berfikir, emosi, serta bertingkah laku, namun gangguan kecemasan dan ADHD sesungguhnya adalah dua kondisi yang cukup berbeda.
Kecemasan serta ADHD sering kali mengungkapkan tanda-tanda yang kelihatan mirip, misalnya masalah dalam berkonsentrasi, rasa tidak tenang, ataupun cepat merasa terbebani.
Itu sering kali menyebabkan kebingungan saat mendiagnosis kedua gangguan kesehatan mental tersebut secara bersamaan.
3 Perbedaan di Antara Cemas dan ADHD
Dilansir laman Healthline , berikut adalah tiga perbedaan penting antara kecemasan dan ADHD yang harus dipertimbangkan.
1. Gejala
Kecemasan serta ADHD sebenarnya menunjukkan tanda-tanda yang cukup mirip, misalnya kesulitan fokus, kegelisahan, dan terganggunya pola tidur. Akan tetapi, aspek dasar dari kedua situasi tersebut ternyata berbeda.
Kecemasan timbul akibat respon emosi terkait ketakutan atau keprihatinan, biasanya tanpa ada alasan yang nyata.
Meskipun ADHD terkait erat dengan disfungsi otak yang mengganggu konsentrasi dan tingkah laku.
Ciri-ciri utama dari ADHD meliputi kecenderungan mudah teralihkan perhatiannya, lupa dengan cepat, bertindak tanpa berpikir panjang, dan merasakan kesulitan dalam penyelesaian pekerjaan atau mematuhi petunjuk yang diberikan.
Selama mengalami keresahan, tanda-tandanya sering kali mencakup rasa cemas yang ekstrem seperti keprihatinan berlebihan, takut tanpa alasan yang jelas, serta munculnya gejala fisik semisal detak jantung meningkat dan pernapasan menjadi cepat.
2. Penyebab
Walau gejala keduanya mungkin terlihat serupa, namun ADHD dan kecemasan bermula dari tipe disfungsi yang tidak sama.
ADHD merupakan gangguan neurodevelopmental , yaitu situasi yang melibatkan fungsi otak yang tidak normal atau berbeda dari keadaan umumnya.
Ini membuat orang dengan ADHD merasakan ketidakmampuan dalam menata fokus, mengendalikan dorongan spontan, serta membatasi tindakannya setiap hari.
Di sisi lain, gangguan kecemasan dikelompokkan sebagai kondisi kesehatan mental yang berdampak pada emosi, terutama ditandai dengan perasaan cemas.
Pembedahan ini cukup krusial pada tahap diagnosa serta saat menetapkan ragam perawatan yang diperlukan.
3. Kemunculan gejala pertama
ADHD biasanya muncul dan dideteksi pada saat anak masih dalam tahap perkembangan, seringkali sudah dapat diidentifikasi ketika anak memasuki tingkat pendidikan dasar.
Umumnya, para orangtua akan mencatat tanda-tanda ADHD ketika anak mereka mengalami kesulitan fokus, sulit berdiam diri, serta cenderung bertindak tanpa pikir panjang.
Meskipun anak-anak dapat mengalami gangguan kecemasan, namun kondisi ini cenderung lebih banyak didiagnosa pada remaja, pemuda dewasa, dan orang dewasa.
Mengherankannya, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa banyak wanita dengan ADHD hanya mendapat diagnosa ketika sudah dewasa karena tanda-tandanya biasanya lebih ringan atau bahkan tak terlihat sama sekali.
Post a Comment for "Perlu Tahu! 3 Perbedaan Antara Kecemasan dan ADHD"