Ular laut zaiton merupakan yang terbesar di antara 6 hingga 8 jenis yang ada pada genus Aipysurus. Ular laut zaiton termasuk famili elapidae Memiliki sifat taring yang pendek, berongga, serta mengandung racun neurotoksin sangat kuat untuk memparalisis korbannya.
Nama ilmiahnya ialah Aipysurus laevis Laevis berasal dari kata Latin yang merujuk pada sifat halus pada sisik ular tersebut. Sementara itu, aipys memiliki makna 'tebing tinggi dan curam', serta oura berarti 'ekor'. Seperti nama mereka, ular laut zaiton ini telah menyesuaikan diri secara total untuk hidup di lingkungan air dan tidak dapat bertahan cukup lama ketika berada di daratan.
Biasanya mereka terlihat di perairan luar pantai Australia dan Indo-Pasifik yang mencakup Samudra Hindia, bagian barat dan tengah dari Samudra Pasifik. Mereka juga dapat ditemui di lautan Asia Tenggara seperti di Indonesia. Wilayah ini pun merentasi Papua New Guinea, Jepang, Asia Selatan hingga area Oceanic lainnya termasuk Madagaskar.
Biasanya mereka terdapat di antara karang dan cagar alam sempit, loh. Kamu sebaiknya memperhatikan ini. fakta ular laut zaitun karena mereka dianggap berbahaya khususnya bagi Anda yang gemar menyelam di lautan. Keep scrolling ya.
1. Karakteristik fisik ular laut zaitun

Dilansir Americanoceans Fakta mengenai ular laut zaitun adalah bahwa mereka cukup besar, dengan ukuran bisa mencapai panjang 1,5 meter. Bentuk tubuhnya silindris dan berwarna hijau zaitun; bagian perut yang lebih cerah serta punggung yang agak gelap. Varietas warnanya berkisar dari hijau muda sampai coklat tua. Sedangkan sisik-sisik pada tubuhnya mempunyai corak emas, abu-abu, dan juga hijau zaitun.
Mata bulat besarnya berada di sisi kepalanya di mana dapat beradaptasi untuk melihat dalam kondisi cahaya redup. Selain itu, mampu mendeteksi pergerakan dan perubahan intensitas cahaya.
Ekor mereka rata dan tipis yang dilapisi oleh sisik-sisik halus, cocok untuk bergerak cepat di air dengan kecepatan mencapai 12 kilometer per jam. Ular zaitun juga dikenal memiliki kemampuan bertahan tanpa bernapas cukup lama karena sistem pernafasan mereka sangat efisien sehingga bisa mengambil lebih banyak oksigen dari tiap nafas yang mereka ambil.
2. Tidak ragu untuk mendekati makhluk hidup di tempat tinggal mereka

Sebagai contoh, jika ada penyelam scuba yang mengunjungi terumbu karang di daerah seperti Australia, mereka mungkin akan sering melihat ular tersebut. Perlu diperhatikan bahwa ular-ulas itu cenderung mendekati penyelam scuba dari segala arah karena rasa ingin tahu. Meskipun demikian, mereka hanya akan bertindak agresif apabila merasa ancaman, sesuai dengan kutipan tersebut. A-z animals .
Orang-orang juga bersinggungan dengan ular zaitun. Karena itu, para nelayan kadang-kadang tertipu dan mencaptur hewan tersebut di perairan dangkal dekat tepi pantai. Kontak tak sengaja semacam ini bisa mengarah pada gigitan oleh manusia.
3. Racunnya berdampak pada otot dan saraf mangsanya

Jika terkena kepada manusia, bisanya ini sangat berbahaya. Parahnya dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian jika tidak segara mendapat perawatan medis secara intensif berupa antivenom.
Pada hewan, racunnya memparah otot dan saraf mangsanya. Ikan dan telur adalah makanan utamanya. Mereka memakan banyak mangsa berbagai jenis ikan seperti belut, gobi dan wrasses serta telur ikan. Selain itu, ular juga memakan krustasea seperti udang dan kepiting.
4. Sekelompok jantan bersaing untuk mendapatkan pasangan

Madeinsea Menurut sumber tersebut, sebelum menikah, sekumpulan jantan bertarung untuk memperoleh perhatian betina dengan tempat pertempuran yang tersebar di perairan terbuka. Proses bercelaka mereka adalah dengan menggulung tubuh satu sama lain serta saling mendorong.
Setelah mengawini betina, betina biasanya mengalami kehamilan sekitar 6 bulan. Betina akan melahirkan berkisar 2 hingga 12 bayi ular. Di sisi lain, ular jantan pun sering salah mengira bahwa penyelam seperti ular laut betina. Patut jadi perhatian nih.
5. Meski berbahaya, mereka juga punya predator

Meskipun mereka beracun, di laut dipenuhi oleh jutaan spesies sehingga mereka punya predator alaminya seperti hiu macan, barakuda, kerapu, burung osprey. Pukat udang udang termasuk ancaman serius bagi sang ular.
Animalia bio menyebut, sekitar 50% ular laut zaitun tertangkap di pukat-hela (trawl) udang mati. Hasilnya ada yang terluka dan kedua, tenggelam atau tertindih menyebabkan kematian bagi mereka.
Fakta tentang ular laut zaitun yang mengganti kulitnya dengan cara menggosongkannya pada karang keras atau batu. Pengelupasan kulit tak hanya berguna untuk pertumbuhan, tetapi juga menghilangkan ganggang, teritip dan bryozoa.
Post a Comment for "5 Fakta Menarik tentang Ular Laut Zaitun, Penghuni Lautan Indonesia"