zmedia

5 Reptil Langka di Taman Nasional Alas Purwo: Sudah Pernah Melihatnya?

Pulau Jawa mempunyai keragaman reptil yang tak boleh disepelekan; dari kadal, ular, penyu, hingga kura-kura bisa ditemui di sana. Di tambah lagi, adanya taman-taman nasional turut menjaga keseimbangan jumlah reptil serta satwa-satwanya. Salah satu contoh adalah Taman Nasional Alas Purwo yang terletak di Pulau Jawa dan menjadi rumah bagi banyak jenis fauna termasuk reptil-reptilnya.

Taman Nasional Alas Purwo memiliki area seluas kira-kira 43.420 hektar dan berlokasi di kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa Timur. Lokasi taman nasional ini mencakup bermacam-macam ekosistem seperti pegunungan, pesisir laut, hutan tropis, serta savana. Karena keberagaman lingkungannya tersebut, banyak jenis reptil baik itu reptil air, reptil penghuni pepohonan maupun reptil darat lainnya ditemui dalam wilayah taman nasional ini. Lebih mengejutkan lagi, Anda bahkan mungkin akan bertemu dengan beberapa spesies langka atau terancam punah dari kelompok reptil eksotis pada kunjungan Anda ke Taman Nasional Alas Purwo ini.

1. Ular karung belang

Daerah pesisir atau tepi lautan merupakan area yang cukup luas di Taman Nasional Alas Purwo. Karena itu, beragam spesies reptile dapat bertahan hidup di sini, termasuk ular kobra bermotif belang, dikenal sebagai ular karung belang. Acrochordus granulatus. Tidak seperti jenis ular karung lainnya yang biasanya berdiam di perairan tawar, spesies ini justru lebih banyak ditemui di lingkungan air payau hingga lautan. Ini disebabkan oleh kemampuan mereka untuk bertahan dalam kondisi air laut yang keras dengan kandungan garam yang tinggi, jelaskan hal tersebut. Animal Diversity Web.

Namun, serupa dengan ular karung lainnya, ular karung bercak juga termasuk jenis ular yang tidak memiliki bisa dan bersifat tak berbahaya. Ular ini mengejar serta membekap mangsa seperti ikan, krustasea, dan moluska sebagai sumber makanannya. Ukurannya hanya berkisar antara 1 sampai 2 meter sehingga buruan utamanya adalah hewan-hewan kecil saja. Karena habitat aslinya di dalam air, tubuh ular tersebut telah berevolusi sesuai lingkungan basah; ciri-cirinya meliputi kulit kasar, tubuh tebal, serta ekor lebar mirip dayung yang berguna saat berenang.

2. Cekibar

Di luar tepi pantai, hutan juga menjadi habitat untuk berbagai spesies reptil. Salah satunya yang dapat Anda jumpai di kepadatan pohon-pohon dalam Taman Nasional Alas Purwo adalah cekibar. Istilah "cekibar" merujuk pada kelompok kadal dari genre tersebut. Draco Dan ada beberapa jenisnya di Taman Nasional Alas Purwo. Meskipun populasi mereka dikatakan cukup banyak, tetapi Anda akan mengalami kesulitan untuk menemukannya karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil, sekitar 9 hingga 20 sentimeter saja. Jelas hal itu menjadi tantangan tersendiri. Ecolopyasia.

Namun, jangan meremehkan ukuran kecilnya, karena kadal ini sebenarnya ahli dalam memanjat dan meluncur. Cakaran yang kuat, ekornya yang panjang, serta pergerakan lincah menjadikan makhluk ini bisa mendaki apa saja. Selain itu, membran di sisinya berfungsi sebagai alat peluncur yang efisien. Berkat adanya membran ini, kadal dapat terbang bebas dengan cepat dan jarak jauh antara pohon satu ke pohon lainnya. Oleh karena kedua kemampuan tersebut, pemangsa seperti burung maupun ular akan mengalami kesulitan saat mencoba mengejar reptil mini ini.

3. Biawak abu-abu

Taman Nasional Alas Purwo tidak hanya ditempati oleh kadal berukuran kecil, melainkan juga terdapat biawak yang merupakan reptil besar,صند صند V aranus nebulosus Atau biawak abu-abu termasuk di antaranya. Sesuai dengan namanya, spesies ini memiliki warna abu-abu atau cenderung hitam dan ditutupi oleh titik-titik kecil merata pada seluruh bagian tubuhnya. National Parks Menjabarkan bahwa kadal yang memiliki panjang 1,7 meter ini bisa ditemui di permukaan hutan. Umumnya, spesies tersebut akan menggali tanah atau tumpukkan kayu demi mendapatkan makanannya, yakni arthropoda. Kadang-kadang, reptil ini juga naik ke atas pohon guna berlindung atau melacak sasaran makanan selain arthropoda.

Nasib populasi biawak tersebut kini semakin mengkhawatirkan, terutama di area sekitar Pulau Jawa dimana spesies biawak abu-abu nyaris tak dapat lagi dipertemukan. Sebab itu, jenis hewan ini telah ditetapkan sebagai satwa lindung oleh otoritas Indonesia. Dengan demikian, pengekangan, pembunuhan, perdagangan, ataupun pemeliharaan tanpa izin dari makhluk hidup ini adalah ilegal. Tindakan pelanggaran akan berujung pada konsekuensi hukum yang serius sesuai dengan peraturan yang ada.

4. Penyu

Ada empat jenis penyu yang hidup di Taman Nasional Alas Purwo, yakni Chelonia mydas, Eretmochelys imbricata, Lepidochelys olivacea, dan Dermochelys coriacea. Segalanya bisa diketemui di lautan dan kadang-kadang juga muncul ke tepi pesisir untuk bertelor. Umumnya kura-kura ini bertelor pada saat-saat tertentu dan biasa melaksanakan aktivitas tersebut di malam hari. Seluruh spesies kura-kura yang berada dalam cagar alam Alas Purwo pun termasuk hewan yang dilindungi, sehingga Anda tidak seharusnya mengganggunya atau mencapturingnya.

Dilansir Britannica, Makanan pokok penyu adalah ubur-ubur sehingga apabila jumlah ubur-ubur bertambah banyak, penyu pun akan datang berkumpul. Akan tetapi, sayangnya beberapa penyu salah paham dan menelan sampah plastik seolah itu adalah makanan mereka. Perilaku ini bisa menyebabkan kesehatan penyu terganggu hingga pada akhirnya dapat meninggal. Oleh karena alasan tersebut, staf dari Taman Nasional Alas Purwo bekerja ekstra untuk memastikan area taman nasional selalu bersih dengan tidak melempar sampah plastik secara asal-asalan.

5. Ular terbang

Seperti namanya, Chrysopelea paradisi Atau ular terbang bisa melompat dari sebuah pohon ke pohon yang lain. Meski disebut "ular terbang", mereka sebenarnya tak benar-benar terbang layaknya burung, tapi lebih kepada meluncur di udara setelah melompat dari ketinggian pepohonan. Mereka mencapai hal tersebut dengan meratakan badannya dan menggerakkannya secara bergelombang ketika sedang dalam perjalanan meluncur, demikian penjelasan pada situs web tersebut. National Geographic. Di luar kegunaan untuk bermigrasi, kemampuan ini pun dimanfaatkan oleh ular terbang sebagai cara melarikan diri dari pemangsa atau justru mendekati mangsanya.

Bukan hanya kemampuannya untuk terbang, ular terbang ternyata memiliki penampilan fisik yang menakjubkan pula. Kombinasi warna hitam, putih, kuning, hijau, dan merah pada tubuhnya sungguh memesona dipandang. Selain itu, hewan tersebut bersifat tidak membahayakan kepada manusia dan mampu mengunci mangsanya menggunakan pelipatan badannya yang kuat. Yang unik dari hadirnya ular terbang di Taman Nasional Alas Purwo adalah fakta bahwa spesies ini cukup jarang ditemui di wilayah lain seantero Pulau Jawa.

Taman Nasional Alas Purwo, sebagai kawasan alami yang terpelihara dengan baik, pasti menjadi rumah bagi beragam jenis reptil. Di sini kita bisa melihat keberadaan ular karung belang, cekibar, ular terbang, biawak abu-abu, hingga penyu. Luasnya area taman nasional ini menciptakan lingkungan ideal untuk reptil-reptil tersebut hidup dan berkembang. Akan tetapi, sebab beberapa spesies memiliki jumlah individu yang semakin sedikit akibat ancaman tertentu, Anda dilarang keras memburu ataupun merusak tempat tinggal mereka. Sebaliknya, upayalah turut serta dalam pelestarian dan perlindungan populasi reptil unik yang ada di Taman Nasional Alas Purwo ini.

Post a Comment for "5 Reptil Langka di Taman Nasional Alas Purwo: Sudah Pernah Melihatnya?"