BeritaQ.com, JAKARTA - Kepolisian telah menahan doktor Muhammad Syafril Firdaus karena dicurigai terlibat dalam kasus pelecehan seksual selama proses pemeriksaan USG di kawasan Garut.
Pada saat ini, sudah ada dua individu yang mengajukan laporan sebagai pihak yang dirugikan dalam insiden dugaan penyimpangan perilaku itu.
Tindakan buruk oleh seorang dokter kandungan tidak bermoral di Garut yang dicurigai telah menghinapasiennya ditangani dengan tegas.
Setiap per satu ibu hamil yang menjadi korban dari dokter kandungan tidak senonohnya, Muhammad Syahril Firdaus atau biasa dikenal sebagai Dokter Iril, memberikan pengakuannya.
Mereka menyatakan bahwa mereka diundang ke kafe dengan dalih menerima laporan dari pemeriksaan USG.
Korban lainnya mengaku sering mendapat pesan mesum dari si dokter kandungan cabul.
Bahkan Muhammad Syahril Firdaus atau dokter Iril tak segan nyatakan cinta ke bumil meski sudah bersuami.
Diketahui video dokter kandungan Garut melakukan pelecehan saat USG ibu hamil viral di media sosial.
Dalam video tampak seorang dokter kandung sedang melakukan USG pada pasiennya yang terbaring.
Tampak tangan kanannya memindahkan alat USG ke area perut sang pelaku.
Namun tampak tangan kirinya justru meraba ke bagian sensitif.
Perbuatan tercela dari dokter kandungan di Garut ternyata telah mengenai banyak orang menjadi mangsa.
Getol Kirim Chat Mesum
Mohammad Syahril Firdaus alias Dokter Iril, seorang pegawai tidak bertanggung jawab dari bidan kandungan nakal di Garut, rupanya seringkali mengirimi pesan kepada para pasiennya.
Pesan obrolan dari dokter kandungan di Garut, yang diduga sebagai pelaku pelemparan perilaku tidak senonoh, juga cukup menggoda.
Walaupun mengetahui bahwa korbannya telah memiliki keluarga, si penjahat tetap mengambil tindakan.
Seorang korban menceritakan bahwa dokter kandungannya sempat mengirimi dia pesan gambar tidak senonoh.
Makin merinding rasanya melihat komentar mereka pada cerita saya. Bahas soal hal-hal seperti itu benar-benar menjengkelkan,' ujar korban lewat akun media sosialnya.
Di samping itu, penjahat tersebut seringkali mengirimi pesan teks di awal hari.
"Apa lagi senang mengatakan selamat pagi dan sebagainya, jagalah kesehatannya ya. Itu menakutkan," tulisnya.
Dia menyatakan bahwa dokter kandungan di Garut sering kali mengobrol tentang topik-topik yang tidak seharusnya.
"Aku memiliki pesan kalau tidak salah dia menandai saya dan membicarakan hal-hal yang seharusnya tak perlu dibincangkan oleh seorang dokter," ujarnya.
Ajak Bumil ke Cafe
Tidak hanya sebatas itu, bahkan ada korban yang menceritakan bahwa dokter kebidanan dari Garut pernah mengirimi mereka pesan untuk bertemu di luar klinik.
Pada percakapannya, penjahat tersebut menyarankan pertemuan di kedai kopi agar bisa mendapatkan fotonya dari hasil USG.
"Biasanya ia mengirim pesan WhatsApp untuk membuat janji bertemu, tetapi tidak di klinik saja di kedai kopi dulu dengan alasan akan memberikan fotonya dari hasil USG," ungkapnya.
"Mengerikan sekali, melakukan USG gratis lalu mengajak pasiennya berjalan," ujar drg Mirza.
Nyatakan Cinta ke Bumil
Bahkan melalui pesan teks pun, sang dokter mengaku cintanya kepada istri seseorang.
"Saya pun memiliki bukti SS di mana ia mengatakan menyukai saya setelah mencemoohku," ujar korban lainnya.
Sumpah Serapah
Apabila bisnisnya tidak sukses, dokter kandungan di Garut tersebut tidak ragu untuk mengutuk pasiennya.
"Tidak akan kami lakukan lagi. Akan terjadi keguguran berulang kali setelah ini," ujar dokter kandungan dari Garut yang kesal karena tawarannya diabaikan.
Dokter gigi terkenal bernama drg Mirza Mangku Anom adalah orang yang mempopulerkan kasus itu di media sosial.
Di akun Instagram-nya, drg Mirza membongkar tentang dokter spesialis kebidanan di Garut yang dicurigai telah meremehkan seorang pasien.
Disebutkan bahwa tersangka berinisial M Syafril Firdaus atau biasanya disebut SF.
Dalam kumpulan data oleh TribunnewsBogor.com, diketahui bahwa dokter SF adalah alumni dari Universitas Padjajaran pada tahun 2022.
SF diberitakan bekerja sebagai dokter Obgyn di sejumlah klinik.
Pada kirimannya, drg Mirza menceritakan kisah dari para korban serta keluarga mereka.
ternyata sang dokter SF yang dicurigai pelecehan seksual telah menjadi topik pembicaraan umum di Garut, tetapi kasus hukumnya belum juga ditangani.
"Saya pernah mendengarnya dari saudara saya bahwa seorang teman menceritakan hal serupa saat bertemu dengan seseorang yang sedang hamil besar dan memeriksakannya ke dokter spesialis obstetri-ginekologi. Pasiennya menanyai apakah air ketubannya sudah keluar atau belum, lalu orang tersebut mencobanya sendiri hingga berusaha untuk mengeluarkannya melalui penis si pasien. Meskipun ia telah terkenal di Garut, namun anehnya dia masih praktik di sebuah klinik kecil," ungkap netizen kepada drg Mirza.
Bukan hanya itu saja, bahkan seorang korban pun mendeskripsikan ketidakberesan dokter SF yang terkenal sering mengundang pasiennya yang tengah hamil untuk berjalan bersama.
Menurut tersangka korban, dia sempat hampir digagalkan proses kelahirannya karena tidak mau mentaati perintah dokter SF.
Dia (si pelaku) ancam untuk membatalkan prosedur tersebut. Sementara itu, pada waktu itu saya telah membayar uang muka untuk tindakan medis bersamanya. Berulang kali dia menyatakan 'kita batalkan saja', oleh karena itu saya sangat kesal hingga akhirnya bertukar pesan yang cukup lama dengannya seperti seorang dokter," tutup netizen ini sambil mengklaim sebagai korbannya.
Menangapi perilaku dokter kandungan yang menjengkelkan itu, drg Mirza mengatakan bahwa tindakan dokter tersebut telah melampaui batas dan tidak pantas.
"Sesudah saya mengevaluasi sebagian percakapan chat-nya, hal ini sungguh melewati batas," ujarnya.
Dia menginginkan dokter kandungan di Garut itu secepatnya menerima hukuman karena tindakannya.
"Harapannya adalah adanya sanksi hukum yang keras serta sanksi terkait profesinya. Sebab individu tersebut sebagai dokter sudah menyalahi kode etik dalam bidangnya. Dia menggunakan posisinya seorang dokter untuk menghinakan beberapa pasiennya dengan cara tidak senonoh," ungkap drg Mirza.
Sepertinya laporan tentang kasus dokter kandungan di Garut telah diserahkan kepada pihak kepolisian, tetapi sampai sekarang perkembangan hukumannya masih stagnan.
Perbaruan terbaru tentang dokter kandungan tidak senonoh ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Dokter Spesialis Kandungan Diciduk di Garut Akibat Perbuatan Mesumnya
Kepala Bidang Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan mengatakan bahwa tersangka telah diamankan oleh Satuan Reserse Kriminil Polres Garut pada hari Selasa, tanggal 15 April 2025.
"Iya betul, polisi dari Polres Garut telah mengamankannya dan menanganinya di sana," ujarnya.
Surawan menyebutkan bahwa terdapat dua individu yang mendaftarkan diri sebagai korban akibat tindakan sang dokter spesialis kebidanan tersebut.
Dalam waktu kurang lebih 24 jam setelah insiden tersebut, tim kepolisian dari Polres Garut berhasil mengamankan dokter spesialis kandungan bernama M Syafril Firdaus atau disingkat sebagai MSF. Dia ditahan karena diduga melakukan tindakan pelecahan seksual terhadap beberapa pasien di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kasat Reskrime Polres Garut AKP Joko Prihatin menyampaikan bahwa tersangka pelaku telah ditahan di Mapolres Garut.
"Teroris dengan inisial MSF telah kita tangkap, operasi ini hanya memakan waktu kurang dari 24 jam," katanya saat diwawancara oleh Tribunjabar.id pada hari Selasa, tanggal 15 April 2025.
Dia menyatakan bahwa mereka sedang melaksanakan pemeriksaan yang mendalam di Mapolres Garut guna mencari informasi tambahan tentang dorongan dan urutan peristiwa tersebut.
AKP Joko menyatakan bahwa investigasi akan dijalankan dengan penuh profesionalisme serta keterbukaan mengikuti tatanan undang-undang yang berlaku.
"Permintaan kami saat ini tengah melaksanakan pemeriksaan mendalam terhadap tersangka," jelasnya.
Sebelum ini, seorang bidan di Garut menjadi sorotan karena dituduh melakukan tindakan tidak senonoh terhadap pasien yang ditangani.
Insiden tersebut menjadi fenomena di platform-media online. Di dalam klip video, sang dokter tengah memeriksa keadaan janin pasiennya dengan ultrasound pada area perut.
Namun, alat USG tersebut bergerak secara kontinu ke area atas perut, dan tangan kiri dokter itu menahan bagian atas perut korban hingga diperkirakan menyentuh area peka pasiennya.
Video tersebut diunggah oleh drg. Mirza Mangku Anom, spesialis konservasi gigi, lewat akun Instagram miliknya sendiri.
"Semua buktinya sudah lengkap nih, termasuk rekaman CCTV cersecu saya miliki pula, dan setiap kali melihat hal seperti ini membuat saya jengkel," demikian tertulis dalam postingan Dr. Mirza.
Menanggapi masalah tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut memberikan klarifikasi bahwa kasusnya ditemukan pada tahun 2024 di klinik yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.
Pelaku yang dicurigai saat ini telah berhenti praktik di lokasi tersebut, fakta ini ditemukan melalui sistem informasi sumber daya manusia milik dinas kesehatan.
"Saat ini, orang tersebut telah kehilangan semua hak untuk praktik medis di seluruh area Kabupaten Garut," jelas Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani dalam pernyataannya kepada pers pada hari Selasa, 15 April 2025.
Dia mengatakan bahwa sebelumnya telah melaporkan hal itu kepada dinas kesehatan dan masalah tersebut sudah diatasi dengan cara musyawarah keluarga.
Lelinya menambahkan bahwa mereka belum sempat melaksanakan pemeriksaan kesehatan mental dan psikologi, sebab orang tersebut telah meninggalkan Kabupaten Garut.
Leli juga menggarisbawahi bahwa tersangka tidak berasal dari aparat pemerintahan (ASN). Meskipun demikian, berdasarkan catatan praktikkannya, disebutkan bahwa tersangka telah bekerja di sejumlah instalasi kesehatan yang ada.
Dimulai dari Rumah Sakit Malangbong sampai sejumlah klinik dan rumah sakit yang ada di Garut.
"Ia juga bukan penduduk asli dari Garut," jelasnya.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com
Post a Comment for "Ditangkap Setelah Mengganggu Pasien, Dokter Kandungan Cabul Undang Bumil ke Cafe dan Kirim Pesan Tak Senonoh"