BeritaQ.com -Proyek Besar Tol Cilacap-Yogyakarta bakal tersambung dengan Jalan Tol Gedebage-Tasik-Cilacap, di samping itu ada juga jadwal untuk Jalan Tol Pejagan-Cilacap dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo.
Proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta ini rencananya total sepanjang 121,75 km.
Tol Cilacap-Yogyakarta akan mempersingkat perjalanan antara provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Tol Jogja-Cilacap diketahui akan menimpa 41 desa di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Proyek jalan tol ini memiliki nilai investasi keseluruhan sebesar Rp 38,47 triliun.
Perlu dicatat bahwa Pemerintah Kabupaten sebelumnya telah mengadakan diskusi tentang kebutuhan penelitian dampak lingkungan (AMDAL).
Diketahui Tol Cilacap-Jogja ini akan membentang sepanjang 121,75 km, dan akan terhubung dengan Tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Dan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur ( Dirjen Pembiayaan Infrastruktur) PU dan Perumahan telah melaksanakan acara Market Sounding untuk Proyek KPBU yaitu Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta tersebut.
Seperti proyek Tol Getaci, sejumlah daerah, baik kota dan kabupaten, akan terdampak oleh proyek Tol Cilacap-Yogyakarta ini.
Seluruhnya ada 41 desa di Purworejo, Jawa Tengah, tersebar di 6 kecamatan dan semua wilayah ini diprediksi akan terpengaruh oleh konstruksi jalan tol Cilacap-Jogja.
Pihak berwenang sudah mencadangkan untuk membangun Jalur Lingkaran Cepat Cilacap-Yogyakarta yang memiliki keseluruhan jarak sepanjang 121,75 kilometer.
Rencana ini melibatkan penggabungan Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap dengan berbagai jalur tol lainnya guna mempersingkat perjalanan antar daerah tertentu, seperti yang ada di proyek Jalan Tol Getaci (yang mencakup Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) serta Jalannya Tol Pejagan-Cilacap. Selain itu juga disertakan pula dalam koneksi tersebut adalah Jalan Tol Yogyakarta-Solo.
Pembangunan jalan tol Cilacap-Jogja direncanakan akan dimuali di tahun 2024 dan berakhir pada tahun 2029.
Proses konstruksi akan dipecah menjadi tiga langkah.
Langkah awal ini dijadwalkan akan dimulai dari triwulan ketiga (Q3) tahun 2024 sampai dengan triwulan kedua (Q2) tahun 2026.
Fase berikutnya akan berlangsung mulai kuartal ketiga tahun 2026 sampai dengan kuartal kedua di tahun 2028.
Tahap ketiga ini direncanakan akan berlangsung mulai Q3 2027 sampai Q2 2029.
Walau detail spesifik tentang jalur yang bakal diproyeksikan di tiap fase masih belum tersedia, tapi dapat disimpulkan bahwa pembangunan Jalannya Tol Yogyakarta-Cilacap nantinya akan melewati beberapa wilayah, salah satunya adalah Purworejo.
Menurut informasi yang diperoleh dari situs web pembiayaan.pu.go.id, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan sudah mengadakan kegiatan Market Sounding terkait dengan proyek KPBU berupa Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2022.
Kegiatan Market Sounding ini adalah wadah bagi Pemerintah untuk memberikan informasi lengkap tentang proyek KPBU.
Di samping itu, hal ini dilakukan pula untuk mengumpulkan pendapat, umpan balik, serta ketertarikan terhadap proyek KPBU yang diajukan oleh Kementerian PUPR sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).
Direktur Pengelolaan Pendanaan untuk Infrastruktur Jalan dan Jembatan dari DJPI, Reni Ahiantini, menyampaikan dalam pembacaannya atas sambutan Direktur Jenderal Pendanaan Infrastruktur di Kementerian PUPR dan Permukiman Rakyat, tentang besarnya investasi proyek Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta mencapai Rp 38,47 triliun. Proyek ini memiliki total panjang jalan sekitar 121,75 kilometer serta periode koncesinya selama 50 tahun dengan sistem pemulihan biaya melalui tarif pengguna yang direncanakan dilelangkan pada triwulan ketiga tahun 2023. Projek Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta termasuk ke dalam jenis KPBU yang diajukan secara aktif oleh pihak swasta.
Tol Cilacap-Yogyakarta memperkuat sistem jalan tol di bagian selatan Pulau Jawa yang nantinya akan berhubungan dengan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap serta Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.
Rencana jalan tol Cilacap-Yogyakarta tercantum sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019. Dengan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Provinsi Jawa Tengah, hal ini bisa membantu meredakan masalah ketimpangan ekonomi antara bagian selatan dan area lainnya seperti utara serta timur provinsi tersebut.
Seperti yang diberitakan pada situs purworejokab.go.id, Kabag Pembangunan Setda Anggit Wahyu Nugroho SSi MAcc menyampaikan bahwa rancangan untuk memperluas jaringan Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta adalah bagian dari strategi peningkatan fasilitas jalan dan juga sebagai upaya penyelarasan sistem jaringan sesuai dengan perkiraan adanya pertambahan mobilitas di masa depan.
Proyek pengembangan jaringan jalan tol yang diinisiasi oleh Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR Republik Indonesia diperkirakan akan mencakup panjang sekitar 121,754 km dan melintasi wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, serta Purworejo.
Jalan tol ini kelak akan terhubung secara langsung dengan proyek jalan tol Gedebage (Bandung) - Tasikmalaya - Cilacap yang dikenal sebagai Tol Getaci serta jalur dari jalan tol Solo sampai Yogyakarta hingga Bandara NYIA di Kulonprogo.
Menurut dia, keuntungan utama jalannya adalah menjadi pilihan alternative untuk rute utama penghubung antara kota/kabupaten dengan durasi perjalanan lebih cepat dan hemat waktu dibandingkan dengan jalan lama yang ada saat ini, seperti lintasan dari Cilacap hingga Purworejo beserta area sekelilingnya. Ini semua bakal mendongkrak perkembangan ekonomi di beberapa region terkait.
Namun di sisi lain, menurut Anggita, pasti ada efek lain yang harus kita pertimbangkan akibat dari pembangunan jalan tol tersebut. Karena itu dibutuhkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Masukan masyarakat berupa sarana, pendapat, serta tanggapan penting untuk disampaikan sebagai bagian dari pengisian Formulir Kerangka Acuan.
Berikut adalah daftar 41 desa yang berada di 6 kecamatan di Kabupaten Purworejo dan terpengaruh oleh Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta:
1. Kecamatan Butuh
Desa Kunirejowetan
Desa Kunirejokulon
Desa Kedungagung
Desa Kedungsri
Desa Ketug
Desa Wareng
Desa Sruwohdukuh
Desa Sruwohrejo
2. Kecamatan Grabag
Desa Kumpulrejo
Desa Kese
Desa Sangubanyu
Desa Kedungkamal
Desa Dukuhdungus
3. Kecamatan Ngombol
Desa Secang
Desa Piyono
Desa Seboropasar
Desa Wingkotinumpuk
Desa Wingkosigromulyo
Desa Wingkosanggrahan
Desa Wingkoharjo
Desa Singkilkulon
Desa Singkilwetan
Desa Wonoboyo
Desa Walikoro
Desa Pulutan
Desa Kedondong
Desa Kuwukan
4. Kecamatan Kutoarjo
Desa Kebondalem
Desa Karangwuluh.
5. Kecamatan Purwodadi
Desa Jenarkidul
Desa Jenarwetan
Desa Sumbersari
Desa Bongkot
Desa Sukomanah
Desa Tegalaren
Desa Bubutan
Desa Sidoharjo
Desa Kebonsari
Desa Banjarsari
Desa Karangsari.
6. Kecamatan Bagelen
Desa Dadirejo
Profil Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta
Proyek Jalan Bebas Hambatan Cilacap-Yogyakarta akan memulai fase awalnya yang mencakup persiapan proyek serta lelang di tahun 2022 sampai 2023.
Nanti tol Cilacap-Yogyakarta ini akan dihubungkan dengan jalan tol Gedebage-Tasik-Cilacap, proyek jalan tol Pejagan-Cilacap dan juga jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo.
Panjang keseluruhan proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta direncanakan mencapai 121,75 km.
Tol Cilacap-Yogyakarta direncanakan untuk menyambungkan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Tahapan Tol Cilacap-Yogyakarta
Berawal tahun 2022, ini adalah langkah-langkah proyek tol Cilacap-Yogyakarta sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Langkah awal dari Proyek Jalan Bebas Hambatan Cilacap-Yogyakarta merupakan persiapan proyek serta proses lelang, sebagaimana dilansir dari kompas.com.
Rencana persiapan proyek dan lelang tol Cilacap-Yogyakarta akan dimulai dari tahun 2022 sampai dengan 2023.
Di fase selanjutnya, yakni merupakan financial close serta pengalihan hak atas tanah.
Tahapan financial close dan pembebasan lahan untuk proyek Tol Cilacap-Yogyakarta diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu tahun 2023-2024.
Fase ketiga dari Proyek Jalan Bebas Hambatan Cilacap-Yogyakarta berfokus pada tahapan pembangunan fisik.
Proses pembangunan dapat dijalankan secara bertahap mulai dari tahun 2024 sampai dengan tahun 2029.
Sesuai dengan perencanaannya, targetnya adalah bahwa sejumlah ruas jalan akan diselesaikan pembangunannya pada tahun 2026 dan mulai beroperasi secara bertahap sampai tahun 2074.
Berikut adalah jadwal serta rancangan konstruksi untuk membangun sebuah jalur Tol selama 121,75 kilometer yang dibagi ke dalam tiga fase:
Tahap 1 dari SS Kebumen hingga YIA Kulonprogo akan berlangsung mulai Juli 2024 sampai Juni 2026.
Tahapan 2 dari SS Soempiuh hingga SS Kebumen akan berlangsung mulai Januari 2026 sampai dengan Desember 2027.
Tahap 3 JC Cilacap – SS Soempioeh: Januari 2027 hingga Desember 2028.
Pendanaan dan investasi
Proyek jalan tol Cilacap-Yogyakarta akan dibiayai menggunakan mekanisme Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana jumlah investasinya mencapai angka fantastis sebesar Rp 38,47 triliun.
Dari jumlah keseluruhan itu, anggaran yang akan disisihkan untuk pembelian (bagian pemerintah) adalah sebesar Rp 2,37 triliun.
Sebagian besar anggaran yang digunakan untuk pembangunan mencapaiRp 27,21 triliun.
Tiga tahap konstruksi
Proses pembangunan akan dipecah menjadi tiga langkah:
Fase awal dimulai dari triwulan ketiga (Q3) tahun 2024 sampai dengan triwulan kedua (Q2) tahun 2026.
Fase pembangunan kedua akan terjadi dari Kuartal 3 tahun 2026 sampai Kuartal 2 tahun 2028.
Proses pembangunan tahap ketiga dijadwalkan akan berlangsung dari kuartal 3 tahun 2027 sampai kuartal 2 tahun 2029.
Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta akan dihubungkan dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, proyeksi juga mencakup Jalan Tol Pejagan-Cilacap dan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo. (*)
Post a Comment for "Menyusuri Desa Secang: 14 Desa di Ngombol Purworejo Terancam Akibat Proyek Tol Jogja-Cilacap"