zmedia

Sejarah Eruption Gunung Lewotobi Laki-laki: Suara Kekuatan Ribuan Gajah Menggema 50 km Jauhnya Subuh Tadi

BeritaQ.com, FLORES - Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlokasi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada hari Rabu tanggal 16 April 2025 sekitar waktu subuh.

Ledakan besar dari gunung berapi tersebut terdengar sampai ke Kota Larantuka yang berjarak kira-kira 50 kilometer dari level III (siaga) itu.

Suaranya menyerupai ketika terjadi bencana pada tanggal 3 November 2024 dan 20 Maret 2025.

Penduduk yang tinggal di tengah kota dengan jelas menyimak suara ledakan dahsyat tersebut.

Penduduk sejumlah desa di area selatan Kecamatan Wulanggitang menjadi khawatir saat adanya erupsi gunung berapi.

Mereka sedang tidur pulas dikejutkan oleh bunyi yang mirip ledakan ban kendaraan itu.

"Semuanya sangat terkejut ketika penduduk mulai berlarian keluar dari rumah mereka. Bahkan dari desa kita, api letusan tersebut dapat dilihat dengan jelas dan begitu tinggi," ungkap Suzana Epivania (27), seorang penghuni Desa Waiula.

Suzana menuturkan bahwa penduduk tidak melarikan diri menuju area yang lebih aman.

Letak Desa Waiula sekitar 9 kilometer dari Lewotobi Laki-laki cukup aman, sesuai jarak rekomendasi yang ditetapkan oleh PVMBG yakni 6 kilometer.

Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) untuk Gunung Lewotobi Laki-laki memverifikasi bahwa letusan terjadi pada pukul 05:33 WITA dan menyebabkan ketinggian asap vulkanik mencapai 3.500 meter di atas puncak gunung tersebut, yang setara dengan 5.084 meter di atas permukaan laut.

"Debu yang dikeluarkan kolom erupsinya memiliki warna kelabu dengan ketebalan mendominasi kearah barat dan barat laut. Gelombang seisme mencatatkan amplitudo tertinggi 47,3 milimeter serta durasinya selama kurang lebih 5 menit 2 detik," demikian catatan petugas PGA Lewotobi berasal dari Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang.

Letusan berikutnya terjadi lagi 11 menit kemudian, tepatnya pukul 05.44 WITA.

PGA melaporkan tinggi kolom abu 2.500 meter di atas puncak Gunung.

Pergerakan abu condong ke tenggara dan selatan.

"Erupsi ini dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi ± 3 menit 53 detik," sebutnya.

Warga Diminta Tak Beraktivitas dalam Radius 6 Km

Warga dimohon agar tidak melaksanakan kegiatan apa pun di area seluas 6 kilometer dari titik pusat letusan.

PGA Lewotobi menyarankan masyarakat untuk tetap tenang serta mematuhi petunjuk dari pihak berwenang.

Beberapa minggu belakangan ini, gunung tersebut menunjukkan indikasi akan meletus.

Bahkan di wilayah Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, sempat dilanda hujan belerang beberapa saat setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat (4/4/2025) lalu.

Warga merasakan kadar belerang cukup tebal. Pandangan terganggu.

Mata terasa perih sepanjang jalan menuju Kelurahan Lewolere, di arah barat Larantuka.

Gunung Lewotobi Laki-laki berjarak sekitar 48 kilometer dari Larantuka.

Hujan vulkanik di awal hari ini terulang kembali.

belum ada kepastian mengenai potensi penutupan operasional penerbangan di Bandara Udara Gewayantana Larantuka.

Abu vulkanik hujannya bertahan sekitar 15 menit. Tumbuhan sayur-sayuran terkena bahan berwarna abu-abu itu.

Pemotor yang melintas tanpa masker dan kaca mata kesulitan. Mereka turun dari sepeda motor lalu berteduh.

Riwayat Erupsi Dua Gunung Berapi Lewotobi

Gunung Lewotobi merupakan sebuah gunung berapi yang masih aktif dan terletak di wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menariknya, Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terbentuk dari dua puncak utama, dikenal sebagai Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunong Lewotobi Perempuan.

Meskipun dikenal sebagai gunung kembar, kedua puncak Gunung Lewotobi sebenarnya memiliki tinggi yang tidak sama.

Titik puncak tertinggi ada di Gunung Lewotobi Perempuan dengan ketinggian mencapai 1703 mdpl dan dilengkapi dengan kawah berukuran diameter sekitar 700 meter.

Meski Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai ketinggian 1584 mdpl dan mempunyai kawah dengan diameter kurang lebih 400 meter.

Gunung Lewotobi hanya mengalami dua erupsi selama catatan sejarahnya.

Menurut informasi dari situs Tribunnews.com, Gunung Lewotobi Perempuan diketahui telah mengalami erupsi pada tahun 1921 dan 1935.

Letusan yang tercatat pada tahun 1921 melibatkan erupsi debu bersamaan dengan pelemparan material batuan.

Letusan pada tahun 1935 menghasilkan asap pekat yang keluar dengan teratur setiap 5 menit dari Kawah B, diiringi oleh bunyi guntur yang memekakkan telinga.

Kegiatan gunung berapi Gunung Lewotobi Perempuan meningkat pula pada tahun 2011 dan 2023 yang lalu.

Berdasarkan informasi dari situs volcano.si.edu, catatan menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi memiliki riwayat erupsi dengan durasi yang lebih lama.

Riwayat erupsi gunung berapi Gunung Lewotobi mencatatkan kejadian pada tahun 1932, disusul oleh peristiwa selanjutnya yakni erupsinya material debu yang terjadi pada tanggal 17 Desember 1933.

Selanjutnya, sekitar 6 tahun kemudian, gunung tersebut meletus lagi pada tanggal 17 Desember 1939.

Letusan Gunung Lewotobi terulang lagi setelah 52 tahun, yaitu pada Mei-Juni 1991.

Letusan selanjutnya terulang setelah 8 tahun, yaitu pada tanggal 31 Mei 1999 dengan adanya getaran serta pelepasan abu dari gunung tersebut.

Sekitar empat bulan setelah itu, pada tanggal 1 Juni 1999, terdapat erupsi yang cukup besar.

Letusan itu menyebabkan aliran lava api mencapai jarak 500 meter dan menimbulkan kebakaran hutan melebihi 2,5 kilometer. Sementara itu, debu vulkanik tersebar hingga diameter 8 kilometer.

Letusan Gunung Lewotobi terulang lagi pada tanggal 12 Oktober 2002 setelah jeda tiga tahun.

Satu tahun setelah itu, tepat pada tanggal 30 Mei 2003, Gunung Lewotobi kembali beraktivitas dan memuntahkan material abu hingga ke ketinggian 200 meter.

Letusan serta hujan abu tersebut berlangsung dari Juni-Juli 2003, dan hanya berhenti di akhir September tahun yang sama.

(Poskupang.com/Paul Kabelen) (Tribunnews.com/Kompas.com)

Post a Comment for "Sejarah Eruption Gunung Lewotobi Laki-laki: Suara Kekuatan Ribuan Gajah Menggema 50 km Jauhnya Subuh Tadi"